Bagian 14

1.3K 146 9
                                    

Caramel benar-benar tidak menyaka, Rizal tega ingin mencabut kedudukan Caramel sebagai ketua paskibra. Caramel akui memang dia sudah salah karena telat, tapi hanya karena Vania yang pingsan dia harus dimarahi seperti ini. Sebenarnya ada apa sikap Rizal akhir-akhir ini, sampai Caramel selalu di marahi.

"Mel, Vania udah sadar." Ucap anggota PMR.

"Oh ya, oke gua nemuin Vania dulu, kalian langsung ke kelas aja. Biar Vania gua yang jagain." Ujar Caramel
Kemudian dia masuk kembali keruangan UKS, di sana ada Vania yang masih sedikit pucat.

"Van, tumben lu sampai pingsan kaya gini. Lu beneran belum sarapan atau ada masalah lain?" Tanya Caramel, sebab memang baru pertama kali melihat Vania pingsan

"Iya, gua cuma belum sarapan." Jawab Vania datar.

Caramel rasa ada sesuatu yang di sembunyikan Vania darinya, selama berteman dengan Vania, Caramel tidak pernah melihat Vania seperti ini. Apakah ada masalah, yang sedang Vania sembunyikan dari dirinya.

"Coba cerita sama gua, lu kenapa, kenapa gak sarapan?" Tanya Caramel perlahan.

"Gak ada yang perlu gua ceritain." Entah hanya perasaan Caramel saja, Vania menjawab dengan dingin.

"Huft... oke sekarang lu istirahat, gua beliin lu sarapan dulu ya, Lu minum tehnya tuh mumpung masih anget." Caramel bangkit dari kursinya berniat ke kantin untuk membelikan Vania sarapan.

"Gak perlu, lu ke kelas aja."

"Van, lu kenapa sih. Apa yang ada di pikiran lu, Sampe lu kaya gini?" Ucap Caramel sambil memegang pundak sahabatnya itu, namun di tepis oleh Vania.

"Gak usah pengen tau urusan orang," Ujar Vania kemudian bangkit dari ranjang UKS.

"Van lu mau kemana? lu masih sakit. Mending lu di UKS aja gak usah ke kelas." Cegah Caramel.

"Mau gua kemana pun itu bukan urusan lu mel, gua gak butuh sahabat yang sok peduli kaya lu." Ucap Vania dengan nada dingin tapi menyakitkan hati Caramel.

Ada apa dengan Vania sebenarnya, sampai dia berubah dingin seperti ini padanya.

Caramel masih mencoba menanyakan, ada salah apa dirinya kepada Vania. Tetapi sahabatnya ini masih saja menghindar, dan tidak mau Caramel berada di sekitarnya.
Caramel benar-benar tidak mengerti dengan sikap Rizal yang seolah benci dengannya, dan sekarang. Vania seolah menjauhinya, semuanya membuat kepalanya pusing, sebab dia belum menemukan jawaban dari permasalahan ini.

.......

Jingga yang sedari tadi memperhatikan Caramel, akhirnya membuka suara.

"Lu sama Vania lagi ada masalah apa?" Tanya Jingga yang berada di bangku sebelah Caramel.

Caramel tidak menjawab dia masih memejamkan matanya di meja dengan alas tas dirinya.

Jingga menyentuh pundak Caramel, Jingga hanya memastikan jika tidak ada sesuatu pada Caramel, yang sedari tadi tidak menjawab pertanyaanya.

Nampun sentuhanya tidak di respon pada Caramel, kemudian Jingga menepuk pundak Caramel dengan sedikit keras. Sambil memangil namanya.

"Mel, woy mel. Lu molor apa gimana?" Jingga masih menggoyangkan pundak Caramel, yang belum merespon sama sekali.

"Apaan sih lo, ganggu aja gua lagi tidur." Caramel mengangkat kepalanya dan menatap Jingga dengan tajam.

"Gua kira lu pingsan, dari tadi gua nanya kaga dijawab. Eh ternyata malah ngebo," ucap Jingga.

Caramel yang masih setengah sadar hanya meyeritkan alisnya.

"Udah lu sana, jangan gangguin gua tidur." Usir Caramel yang kembali pada posisi awal.

"Yeuh dasar kebo," ucap Jingga sambil menjitak kepala Caramel.

"Sakit Jingga!!" Teriak Caramel.

Jingga hanya terkekeh menggusap kepala Caramel yang tadi dia isengi, kemudian berlalu keluar kelas.

Caramel yang baru sadar kemudian bangkit lagi, lalu mengusap kepalanya yang tadi sempat di sentuh dengan Jingga.
Dan ini semua membuat jantungnya sedikit berdetak kencang, entah Caramel rasa ada yang salah dengan jantungnya sekarang. Tidak mungkin dia harus bertemu dokter Wildan karena ini bukan.

Hmmmm mulai, bunga-bunga bertebaran :D

Haii apa kabar semua, udah lama gak update. Bosenin banget ya ceritanya 😢

Maaf ya baru pertama kali bikin cerita di Wattpad kaya gini 😷

Ochi.R
25-03-19

Secret Of Caramel Gadis 90°✓ {Revisi}Where stories live. Discover now