Bagian 4

1.9K 193 22
                                    

Caramel dan Vania sampai diruang aula, disana sudah ramai dengan anggota OSIS dan anggota Paskibraka. Ketua osis itu menghampiri Caramel dan Vania yang masih di luar ruangan.

"Cara gua masuk dulu," Ujar Vania.
Caramel menganggukkan kepalanya, kemudian menatap ketua osis yang ada di depannya saat ini.

"Mel, gua udah nungguin lu dari tadi." Ucap Rizal setelah Vania masuk ke dalam ruangan aula.

Rizal adalah ketua osis di sekolahnya, maka dari itu segala yang bersangkutan dengan aktivitas sekolah dia yang bertanggung jawab.

"Iya maaf tadi malem gua gak liat grup chat, lu serius kalo anak paskib ikut lomba lagi?" Tanya Caramel.

"Iya mel, kepala sekolah yang minta buat anak paskib lomba lagi."

"Zal, kita udah kelas 12 segala sesuatu aktivitas non akademik udah ga boleh kita lakuin lagi, kita semua udah waktunya fokus sama aktivitas akademik kita, buat ujian kelulusan nanti." Ujar Caramel. Karena memang seharusnya murid kelas 12 tidak di peruntukan untuk mengikuti kegiatan non akademik, sudah seharusnya mereka fokus dengan pelajaran untuk ujian nanti.

"Gua juga tau mel, tapi semua ini permintaan Kepala sekolah, gua juga udah bicara sama Kepala sekolah dengan apa yang lu omongin tadi, tapi dia bilang kalo ini lomba terakhir buat anggota lu." Jelas Rizal.

"Gua gak bisa ambil keputusan sekarang, gua butuh rapat dulu sama anak paskib." Ucap Caramel memohon.

"Oke, tadi gua udah bicara sedikit sama anggota lu, sekarang lu bisa rapat sama mereka, dan ini lu tanda tangan, soalnya kepala sekolah minta hari ini proposal di serahkan ke dia." Kata Rizal sambil menyerahkan berkas yang ada di tangannya

Caramel mengambil proposal dari tangan Rizal dan berjalan masuk ke ruangan aula.

Caramel melihat ruangan ternyata anak paskibra sudah lengkap berada di sana. Mereka memperhatikan Caramel yang berjalan memasuki ruangan, dengan membawa proposal di dekapannya. Caramel sebenarnya merasa keberatan untuk mengikuti lomba di SMA INTELIT, tapi dirinya tidak boleh egois.

"Kalian udah tau apa yang mau gua omongin kan?" Tanya Caramel.

Caramel meletakan proposal di meja yang memang sudah tersedia.

"Iya mel, kita semua udah tau." Jawab Olive, dia adalah salah satu dari anggota paskib.

"Semuanya ada di tangan kalian, kalo kalian siap buat ikut lomba, dengan konsekuensi akan ga mengikut pelajaran selama satu bulan, gua bakal tanda tangan proposal ini." Caramel mengakat proposal menunjukkan kepada anak paskibra.

"Kita semua siap mel, lagi pula ini perlombaan terakhir kita sebelum kita pensiun istilahnya."

Caramel menatap satu persatu anggotanya yang ada diruang aula yang berjumlah 15 orang.

Caramel mendesah pelan, apa yang harus dia lakukan jika semuanya memang sudah setuju dengan perlombaan ini, sepertinya besok Caramel harus konsultasi kepada dokternya, apakah dengan latihan paskibra tidak akan membahayakan kondisinya saat ini.

"Oke, kalian semua udah setuju dan siap buat ikut lomba di SMA INTELIT, sekarang kalian bisa ke kelas masing-masing terima kasih buat waktunya." Ujar Caramel.

Caramel masih berada di ruangan dia menatap dan membaca isi dari proposal yang ada ditangannya, menandatangani proposal tersebut. Caramel hanya berharap semoga ini bukan hal yang buruk untuk kesehatannya, ya Caramel harus semangat dia pasti bisa mengikuti lomba yang akan di selenggarakan satu bulan lagi. Apa pun resikonya Caramel terima sebab dirinya tidak mau teman sesama paskibra kecewa pada Caramel.

###

Caramel berjalan menuju kelasnya, dia sudah melewati 2 jam pelajaran, Tapi semuanya tidak masalah karena Rizal sudah meminta izin kepada gurunya.

Di tengah perjalanan dia melihat Jingga yang keluar dari ruangan Kepala sekolah, Caramel sedikit berlari mengejar Jingga.

"Jingga tunggu," ucap Caramel yang masih sedikit berlari menyusul Jingga yang terdiam di koridor.

Jingga melihat itu hanya mengeritkan dahinya.

"Kenapa lu manggil gua?" Tanya Jingga setelah Caramel sudah berada disamping-Nya.

"Beberapa hari ini lu gak masuk sekolah, lu ke mana?"

"Kenapa, kangen sama gua?" Jingga menaikkan satu alisnya seakan menggoda Caramel.

"Idih amit-amit, ngapain gua kangen sama lu gak ada gunanya." Jawab Caramel dengan ketus.

"Masa..Terus kenapa nanyain gua?"

"Jingga gua itu ketua kelas ya, lu gak masuk, gua yang di wawancarai sama guru." Jawab Caramel dengan sedikit emosi, apakah Jingga tidak tahu kalo dirinya selalu di tanya sama guru, alasan Jingga ga masuk untuk beberapa hari ini.

"Ngapain mereka nanyain gua, gua ini anak pemilik sekolah jadi bebas." Ujar Jingga, kemudian berjalan menuju kelas dan meninggalkan Caramel yang masih diam ditempat.

Caramel baru tahu bahwa ternyata Jingga adalah anak Pak Hendra, alias pemilik sekolah ini. Sepertinya masih banyak yang belum dia ketahui tentang Jingga, lagi pula untuk apa dia mengetahui kehidupan Jingga tidak ada artinya juga.

Hillo aku datang lagii 😋
Jangan lupa vote dan krisarnya

Lope di udara 😍💕

IG:@Oceanna_ochi

Secret Of Caramel Gadis 90°✓ {Revisi}Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα