Bagian 62

190 33 1
                                    


Selamat membaca
***

Luna lulus ujian masuk universitas. Sekarang Luna juga telah selesai melakukan pendaftaran ulang, ospek dan pembagian kelas.

Luna sekarang sedang berada dikelas yang sama dengan Tristan. Ia tidak menyangka doa Tristan benar benar di ijabah tuhan. Dan Cowok itu sekarang tersenyum samar pada Luna.

"Bener kan, Lun, kita satu kelas. Padahal masih ada kelas lain, lah kenapa kita malah satu kelas disini." kata Tristan mengambil duduk disamping Luna setelah perkuliahan pertama usai.

"Gue juga heran. Lo doa tiap malam yah, biar satu kelas sama gue." kata Luna kesal. Tristan menggeleng cepat.

"Yah kagak lah, tiap malam gue kerja Lun, mana sempat sholat. Banyak dosa gue mah." katanya sedikit terbahak. Ia kembali memutar pandangannya pada seluruh ruangan kelas, belum ada yang keluar maklum saja masih ada satu mata kuliah lagi akan masuk diruangan yang sama.

"Setelah gue pikir, ternyata dikelas ini lo paling cantik Lun." katanya sedikit berbisik pada Luna yang kini melihatnya aneh.

"Lo modus apa gimana nih?" tebak Luna kesal. Tristan mengangguk tersenyum.

"Kalau lo mau sama gue, gue juga mau sama lo, Lun." katanya terbahak dan Luna lantas memukul nya dengan sebuah buku disana.
Lalu berdiri, memberi jarak duduk dirinya dan Tristan.

Dan Tristan malah mendekat duduknya pada Luna.
Lalu meraih ponsel Luna yang Luna letakkan diatas bukunya. Luna lantas melihat serius. Hendak meraih kembali ponselnya tapi Tristan malah menjauh dari dirinya. Menulis nomornya disana lalu menghubungi lewat ponsel Luna, kemudian ia menulis namanya disana, sesuka hati. Luna menatap Tristan kesal. Seperti nya ia punya teman super nakal lagi dibangku kuliah ini.

"Tris, kembaliin ponsel gue " kata Luna dongkol dan Tristan tidak peduli itu, ia sekarang sedang membuka aplikasi instagram milik Luna, melihatnya serius lalu detik berikutnya ia tertawa.

"Gila, nggak ada yang ngikutin lo, Lun?" katanya serius saat melihat laman Instagram Luna yang beberapa waktu lalu ia buat, ada sekitar sepuluh orang yang diikuti Luna dan tidak ada yang mengikuti Luna. Itu pun Luna pilih sembarang orang, ada akun olshop juga, akun resmi dan lainnya. Fandu juga belum menerima permintaan pertemanan Luna. Hal itu cukup membuat Luna kesal.

Luna menggeleng cepat.

"Nggak penting Tris." katanya cepat. Dan Tristan mengangguk juga.

"Yaudah gue ikuti deh. Kasian.Wajah lo mendukung buat jadi model selebgram." katanya serius. Luna hanya melihat Tristan aneh. Dan ia tidak lagi merampas ponsel itu karena Tristan sudah duduk lagi disamping nya dan sedang mengotak atik ponselnya.

"Udah, jangan macem-macem, gue nggak mau?" kata Luna mengingat kan, Tristan menggeleng.

"Bentar Lun, ternyata gue baru nemu cewek di jaman sekarang nggak punya pengikut di instagram, cantik pula." katanya serius, lalu detik berikutnya ia menoleh pada Luna.

"Ya elah, namanya juga aneh, gimana ada yang mau ngikutin, nggak ada foto juga. Gue bikin nama asli lo aja Lun, trus nanti masukin foto juga.  Aluna Sanjani Bintara, aja gimana?" katanya mengusulkan dan Luna lantas menggeleng cepat. Ia tidak ingin itu terjadi.

"Enggak, gue nggak mau. Ntar papa gue tahu kalau lo kasih nama itu." kata Luna kesal. Tristan lantas menoleh serius.
Ia menatap Luna aneh.

Yes or No (Completed)Where stories live. Discover now