Bagian 57

202 32 0
                                    

***
Selamat membaca
***

Luna sedang berada dipasar tak jauh dari rumah mereka, membeli beberapa bahan masakan yang tadi sudah dituliskan bu Rahmi apa saja yang harus Luna beli. Awalnya bu Rahmi yang ingin pergi. Tapi Luna menawarkan dirinya. Entah kenapa Luna suka jika ia disuruh berbelanja bahan masakan, Luna jadi tambah banyak belajar, soal dapur dan lainnya.

Luna sekarang sedang membeli cabe, bawang merah dan bawang putih disalah satu penjual disana.
Satu tepukan di bahu nya sontak membuat Luna menoleh ke samping nya.

"Lun, serius banget." Kata Gilang tersenyum samar. Luna lantas tersenyum.

"Ya ampun, gue kira siapa, lo ngapain?" tanya Luna bingung, Gilang menunjuk pada kantong plastik disana.

"Beli bahan masakan juga Luna. Emang kepasar ngapain?" katanya tersenyum. Luna melihat Gilang bingung.

"Lo masak juga?" tanya Luna tak percaya. Gilang mengangguk mantap.

"Iya dong, jangan remehin gue. Masakan gue enak lo." kata Gilang percaya diri, Luna mengangguk paham, ia percaya hal itu.

"Siapa juga yang ngeremehin Lang, gue cuma nggak yakin aja lo masak." balas Luna cepat.

"Mau masak apa emang nya lo?" tanya Luna serius. Gilang membuka kantong plastiknya.

"Ayam rica-rica, sama oseng cumi plus tahu pedas." katanya nyengir. Luna melihat nya tak percaya. Jujur saja Luna belum pernah memasak masakan berat seperti itu. Ia hanya bisa masak goreng telur, masak mie, masak nasi goreng dan nengoreng ayam saja Luna masih suka ngumpet dibelakang bu Rahmi.

"Wah hebat banget." kata Luna bertepuk tangan.

"Iya dong, nanti kalau jadi gue kirim." katanya serius. Mulai berjalan, diikuti Luna dari samping.

"Awas lo gue tunggu nanti yah." kata Luna tersenyum. Gilang mengangguk mantap.

"Pasti Luna, lo tenang aja. Udah mau pulang belum?" tanya Gilang menoleh pada barang belajaan Luna. Sudah hampir sekantong penuh. Luna mengeluarkan catatannya dan melihat ada dua bahan lagi yang akan ia cari. Kentang dan wortel. Untuk membuat sop ayam kata Bu Rahmi.

"Oke, kita kesana aja, gue biasanya beli disana. Dikasih bonus sama ibunya." kata Gilang menunjuk salah satu penjual sayuran disana. Luna lantas menurut.

"Buk, aku beli wortel sama kentang yah." kata Gilang ramah sambil memilih kentang yang ukurannya sedang dan terlihat bagus. Lalu meletakkan langsung diatas timbangan disana.

"Lang. Kamu sama siapa ini? istrimu?" kata ibuk itu pada Gilang yang kini lantas tersenyum samar

"Calon buk." katanya meluruskan.

"Oh oh. Yah yah, bisa bisa, nanti jangan lupa ibuk di undang. Ibu kasih lebih nih." katanya tersenyum memasukan beberapa kentang dan wortel kedalam kantong plastik bersamaan yang tadi Gilang pilih.

"Wah, makasih buk. Berapa semuanya?" tanya Gilang menyodorkan plastik itu pada Luna.

"Buat nak ganteng nan manis, cukup lima ribu saja." katanya tersenyum. Gilang menyodorkan uang lima ribu ke tangan Ibu itu.

"Makasih buk." kata Gilang tersenyum. Dan Luna hendak menyodorkan uang itu pada Gilang yang langsung dapat gelengkan kepala dari Gilang.

"Cuma lima ribu doang Lun." kata Gilang serius, berjalan lebih dulu dari Luna yang kini mengejar nya.

"Tapi Lang," kata Luna serius.

"Udah, nggak apa, makan soto yuk." kata Gilang serius, menunjuk Pada salah satu penjual soto disana. Luna terpaksa menurut.

Yes or No (Completed)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن