Bagian 78

241 28 0
                                    

Selamat membaca

***

Acara pesta sudah hampir dimulai. Luna sudah berada disana sejak tadi pagi. Dan ia baru saja berganti pakaian yang sama yang digunakan teman temannya. Pakain yang digunakan untuk pengiring pengantin. Lalu mengambil duduk bersama Silla, Tiva, Tio, Gilang, Tristan, Aura, Nara dan Arya disana.

"Menurut lo Fandu datang nggak Io?" kata Tiva pada Tio yang sejak tadi sibuk mengirim Fandu chat, sedangkan Fandu sudah tidak aktif sejak kemarin. Dan ia mencoba menelpon Fandu juga tidak bisa. Mereka semua hampir dibuat frustasi olehnya. Karena cuma Fandu yang belum hadir disana.

"Nggak keknya. Dia sengaja matiin ponselnya biar nggak ditanya ini." kata Tio kesal.

"Menurut lo Sil." kata nya pada Silla. Silla lantas menggeleng cepat.

"Nyebelin nggak sih, besok kalo Fandu nikah, kita nggak usah dateng. Kompak." balas Tiva kesal.

"Iya, gue setuju." balas Silla ikutan, dianggukan oleh Tio.
Sedangkan Luna mendengar diam. Ia memilih memainkan ponselnya. Hanya menggulir layar saja.

"Menurut lo Lun?" tanya Tio ikutan. Luna lantas menoleh serius.

"Apa?" tanya Luna pura-pura tidak mendengar meraka bercerita tentang Fandu.

"Fandu datang apa kagak?" tanya Tio kesal. Luna berpikir sejenak lalu detik berikutnya ia mengangguk.

"Datang." balasnya mantap. Sontak saja membuat Tio, Silla dan Tiva tertawa. Luna mendadak bingung dengan jawabannya.

"Datang dari mana nya Lun, tadi malam dia chat masih di Amerika katanya." kata Tio terdengar sangat kesal. Luna mengangkat bahunya.
Ia juga tidak tahu jawabannya. Tapi yang jelas berharap Fandu hadir saja. Daripada Kevin makin kecewa dan Luna sudah bersiap diri apapun yang terjadi untuk bertemu kembali dengan Fandu. Ia sudah tidak apa-apa. Luna harap seperti itu saja.

"Alasannya?" tanya Silla menyelidiki.

"Karena dia Fandu. Secuek cueknya Fandu dia pasti kepikiran kalau nggak datang." Balas Luna mantap dan pandangannya tertuju pada pintu masuk. Mata Luna membulat, melihat Fandu muncul bersama Tiffany dan Lika disana. Luna mendadak diam.

"Ah, Iya. Lo beneran Lun." Tiva lantas berdiri dan berlari mengejar Fandu yang kini tersenyum samar padanya, Tiva kini memeluknya erat.

Disusul Silla dan Tio disana. Sedangkan Luna masih duduk ditempatnya. Melihat teman-temannya gantian memeluk Fandu. Sembari tersenyum samar. Luna bersyukur. Dengan begitu ia yakin Kevin bahagia di jari bahagia nya.

Luna melihat kearah Kevin yang sedari menyambut tamu malah menatap Fandu dongkol. Fandu hanya tersenyum manis. Menyadari kesalahannya.

Dan Luna bisa melihat jelas ada banyak perubahan pada Fandu disana. Fandu terlihat lebih tinggi dan makin keren.

"Gila, ganteng banget Lun mantan lo.." kata Aura membuyarkan pikiran Luna. Luna lantas menoleh sebentar.

"Lebih kinclong dari gue. Pantes Luna nolak gue." kata Tristan tertawa.

"Nggak ikut samperin Lun, teman lo pada kesana tuh." kata Aura lagi. Luna tidak menjawab ia masih melihat dari jauh. Mereka mengambil duduk dimeja tidak jauh dari tempat duduk Luna.

Yes or No (Completed)Where stories live. Discover now