Bagian 79

322 36 0
                                    

Selamat membaca
***

"Fandu. Kenapa sih lo begitu?" Tiva muncul dibelakang memeluk nya erat dan Fandu tentu saja kaget.

"Oh tuhan, lo bikin gue jantungan." kata Fandu kesal.

"Gue kenapa?" tanya Fandu berusaha melepaskan pelukan Tiva dilehernya.

"Lo cuekin sahabat gue. Gue nggak suka." katanya kesal. Fandu lantas tersenyum samar.

"Dia juga cuekin gue. Salahin Luna juga dong." kata Fandu kesal.

"Lo yang ajakin baikan dong. Kenapa harus Luna. Lo kan cowok." katanya kesal. Fandu hanya tersenyum samar dan enggan membahasnya lebih.  Ia melihat Kak Roki, kakak Tio melihat nya serius. Dan bergabung disana.

"Masih lama disini Fan?" tanya serius. Mengambil duduk didepan Fandu. Dan Tiva terpaksa melepaskan pelukannya lalu memukul bahu Fandu kuat.

"Astaga, Tiva gila, sakit." katanya kesal. Dan Tiva malah menatapnya jengkel.
Tiva ikut bergabung disana.

"Belum tahu kak, aku izin cuma dua minggu, trus isi list nya pekerjaan semua," katanya serius.

"Besok kita mau ke Bali kak. Hotel, tiket dan biaya disana Fandu yang tanggung." kata Kevin tersenyum dan Fandu mengangguk mantap.

"Iya bener, sesuka lo aja, besok ada kerjaan juga disini sama kak Ari. Trus janji sama Silla, Tiva juga mau ke Bali juga sama-sama" balasnya serius.

"Paling bohong, kek biasanya." balas Tio diikuti anggukan Kevin.

"Gue bohong kapan sih?" tanya Fandu kesal.

"Ini lo php gue lagi, datang sekarang, padahal gue butuhnya kemarin. Dasar php lo nggak pernah berubah." kata Kevin makin kesal. 

"Tiv, nggak usah percaya Fandu yah. Kita udah sering di php in sama dia." Kata Tio sembari mengibas tangannya ke udara.

"Terserah lo berdua." kata Fandu kesal. Roki melihatnya tersenyum.

"Ri, adek lo nih. Udah lama nggak pulang makin ganteng yah. Udah besar yah. Suruh nikah gih." katanya pada Ari yang ikut bergabung disana.

"Iya, udah disuruh, tapi dia banyak tapi nya. Disuruh pulang aja malesnya minta ampun, bukan dia yang pulang tapi ibuk sama bapaknya yang nyamperin dia kesana." kata Ari serius. Ikut duduk disana.

"Udah berapa lama nggak pulang emangnya Fan?" tanya Roki bingung.

"Nggak pernah pulang dia kak." kata Tiva menyahut.

"Dua kali gue pulang, Tiva." sahut Fandu kesal melihat Silla ikut bergabung disana. Dan Luna tidak muncul juga. Padahal Fandu berharap Luna segera muncul. Luna sedang berbicara bersama Anggun disalah satu meja disana. Mereka membahas sesuatu.

Tiva tersenyum samar.

"Kapan? Terakhir lo pulang cuma pas beberapa tahun yang lalu itu, itupun lo php in kita. Lo sama Luna mulu." balas Tiva tak kalah kesal.

"Weh, gue disolimi. Gue pulang pas kalian pada keluar dari Jakarta semua. Kakak gue nikah. dan sekarang gue juga pulang. Apa nggak liat gue disini." kata Fandu kesal.

Yes or No (Completed)Where stories live. Discover now