21. Bimbang

12.5K 1.2K 112
                                    

"Waktu terus berjalan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Waktu terus berjalan. Memakan semua kenangan yang di jalani. Begitu juga dengan perasaan ini. Termakan waktu," —Naura Gabriella.

"Tenang. Untuk saat ini aku masih akan berjuang. Tapi ada satu hal yang harus kamu tahu Gal. Suatu saat disaat aku benar-benar sudah lelah dari semua ini, tolong jangan baru lihat aku. Mungkin disaat itu nanti terjadi, aku sudah menemukan orang yang juga menerima aku dengan tulus tanpa harus berjuang dulu, seperti apa yang aku lakukan sama kamu."

Tidak ada kata-kata lagi yang keluar dari mulut Galang. Lidahnya kelu, bibirnya terkatup rapat serta hatinya merasa cemas saat itu juga. Mendengar bagaimana nanti Naura yang akan memilih laki-laki lain yang mencintainya tanpa harus berjuang membuat hatinya tidak rela untuk kehilangan perempuan sebaik Naura.

Naura menaikkan selimut Galang sampai batas pinggang laki-laki itu. Matanya menatap Galang dalam diam. Seolah tatapannya kosong.

"Yang terpenting kamu harus sembuh. Kalau kamu sakit aku juga sakit," ujar Naura lagi.

"Gue gak pernah minta lo jagain gue, tapi kenapa sampai saat ini lo tetep berjuang demi gue, Ra?" tanya Galang parau. Ia tidak menyangka kalimat itu keluar dari mulutnya. Namun saat itu hanya kalimat itulah yang terlintas di benaknya dan hatinya menyuruh untuk mempertanyakan kepada Naura.

Naura tersenyum lembut menatap Galang, "Ini bentuk kewajiban aku, Gal. Udah aku bilang ke kamu, kalau aku bakal terus mempertahankan apa yang aku punya. Hingga nanti waktu yang menyakitkan tiba. Tapi aku gak yakin kalau waktu itu akan datang. Yang terpenting saat ini, aku harus ada di kamu dan gak peduli dengan kamu yang terus menghindar." Naura menghirup udara sejenak, "Ya seperti yang aku bilang juga, kalau suatu saat nanti hati aku udah bukan milik kamu lagi, kamu jangan baru lihat aku. Mungkin di saat itu pula hati aku udah harus berpaling dari kamu."

Sebenarnya hati Naura sakit saat mengucapkan kalimat tadi. Namun entah mengapa juga, pikiran dan hatinya seolah sejalan agar mengatakan itu.

Hingga pada waktunya nanti hati Naura akan berpindah haluan. Bukan milik Galang Atlanta lagi.

******

Seminggu sudah Galang dan Naura berada di rumah sakit. Siang ini Galang sudah di perbolehkan untuk pulang.

"Aku seneng deh kamu udah boleh pulang," ujar Dita manja. Perempuan itu berada di samping Galang seraya memeluk lengan Galang dengan erat.

Bram dan Haris merasa muak dengan pemandangan itu lantas bergerak untuk membantu Naura membereskan baju ke dalam tas untuk dibawa pulang. Sedangkan Denis dan Detra berdecak kesal namun tetap membantu Daniel dalam mengurus surat-surat penting.

Galang dan Naura ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang