22. Pil pahit perasaan Naura

13.9K 1.4K 115
                                    

"Ikuti kata hatimu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Ikuti kata hatimu. Jika lelah, berhenti. Hati juga butuh istirahat dari lelahnya kekecewaan." —Naura Gabriella.

Naura membereskan sisa makan malam Galang dan dirinya sampai benar-benar selesai dan bersih. Gerak-gerik Naura tidak lepas dari penglihatan Galang sejak tadi. Galang benar-benar terurusi oleh Naura.

"Habis aku selesai bereskan ini semua kamu harus minum obat supaya lekas sembuh," ujar Naura tanpa menoleh sedikitpun kepada Galang karena sibuk dengan plastik berisi sisa makanan.

"Hm."

Selesai membereskan semuanya, Naura beranjak mendekati Galang dengan memegang beberapa pil obat dan gelas berisi air.

"Ayo," ujar Naura.

Galang menggeleng menolak. "Lo aja, gue gak suka obat."

"Loh? Kan kamu yang sakit. Ayo minum sebentar aja kok."

"Gak."

"Ayo."

"Gue bilang gak mau!"

"Kalau kamu gak minum obat, kamu gak bakal sembuh, Gal."

"Gak mau!"

"Gal jangan kaya anak kecil," ujar Naura tegas. Bahkan Galang bungkam nendengar suara Naura yang tegas. Pasalnya baru kali ini ia melihat Naura seperti itu. "Ini juga buat kesembuhan kamu, emang kamu mau kalau terus di jagain sama aku? Enggak, 'kan?" tanya Naura.

"Mau."

"Ha?"

"Maksud gue gak mau." Galang merutuki dirinya karena keceplosan. Entah kenapa kata-kata tadi terucap begitu saja.

Naura menghela napasnya gusar. "Kalau kamu gak mau aku jagain kamu terus, makanya kamu minum obat," ujarnya.

"Ck! Ribet bener hidup lo."

"Gal. Gak susah loh cuma minum obat."

"Coba lo di posisi gue, mau gak minum obat pahit? Ha?"

"Gak perlu minum obat pahit. Perjuanganku demi kamu aja udah pahit, malah gak ada obatnya, malah kamu yang harusnya tau posisiku," ujar Naura sedikit menyinggung Galang.

"Gue gak minta lo berjuang."

"Iya tau. Tapi coba kamu pikir kalau aku gak berjuang sampai saat ini. Kamu sakit emang ada yang peduli? Gak, 'kan?"

Galang diam. Lidahnya kelu. Sejenak ia merasa bersalah karena membuat Naura berjuang sendiri. Namun ia sendiri tidak bisa berbuat apapun. Keadaan dirinya yang sudah memiliki Dita sejak sebelum mengenal Naura membuat semuanya sulit.

Apa yang dikatakan Naura benar. Jika bukan Naura yang mengurusnya, mungkin saat ini Galang sedang berjuang sendiri untuk kesembuhannya. Kemungkinan ia hanya akan ditemani oleh para sahabatnya dan yang pasti keempat sahabatnya tidak bisa sepenuhnya merawat Galang karena memiliki kesibukan masing-masing.

Galang dan Naura ✔Where stories live. Discover now