13. Terbongkar (2)

14.5K 1.4K 59
                                    

"Teruntuk kamu yang selalu ada untukku. Terima kasih, aku sangat menghargai itu" –Naura Gabriella

 Terima kasih, aku sangat menghargai itu" –Naura Gabriella

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"TUNANGAN!?"

Galang dan Naura kompak menoleh ke balik dinding laboratorium kampus dan melihat ada Teratai serta Yerin yang menguping segala pembicaraan mereka tadi. 

"Kalian!" Naura terkejut.

Sedangkan Galang langsung panik. Yang di pikirannya saat ini hanya Dita, mata elangnya ia gunakan untuk mencari sosok Dita. Namun saat mata nya sedang mencari keberadaan Dita, ia dikejutkan lagi karena melihat keempat sahabatnya sedang berdiri di dekat ring basket dan menatap dirinya dengan tatapan dingin.

Galang semakin panik saat ia mengetahui kalau hubungan antara dirinya Naura sudah diketahui banyak orang.

Naura berjalan mendekati Teratai dan Yerin dan meninggalkan Galang di sana. Begitupun dengan Galang yang berjalan menghampiri keempat sahabatnya.

"Kalian ikuti aku?" Naura menatap Teratai dan Yerin.

Terarai dan Yerin sama-sama menunduk tidak berani menatap Naura yang tampak kecewa dengan mereka berdua.

"Coba jawab," ujar Naura lagi.

Kini Teratai dan Yerin saling menyenggol untuk mengatakan yang sebenarnya kepada Naura.

"M-maaf Ra," ujar Teratai mewakili, "Kita udah lancang banget ikuti lo kayak gini." 

"Maafin kita ya Ra," ucap Yerin lirih.

Naura menghela napas kasar lalu menatap kedua sahabatnya itu. Tanpa diduga oleh Teratai juga Yerin kini mereka berdua dipeluk oleh Naura.
Keduanya terkejut dan saling pandang.

"Gak apa-apa, ini waktu yang tepat untuk tau yang sebenarnya," ujar Naura. Teratai dan Yerin tidak bisa menahan rasa bahagia karena bertemu dengan malaikat seperti Naura. Jika biasanya orang akan marah jika suatu rahasia terbongkar maka tidak dengan Naura yang hatinya benar-benar seperti malaikat.
Teratai dan Yerin membalas pelukan Naura dengan hangat.

Galang berjalan ke arah sahabatnya lalu menatap mereka satu per satu. "Kalian dengar juga?" Tanya Galang.

"Bahkan sebelum gue tau hari ini, gue udah tau lebih dulu," sahut Bram yang membuka suara dan mampu membuat Galang terkejut bukan main.

Mata Galang membola. "Lo tau dari mana?!"

"Waktu Naura datang ke rumah lo, bawa makanan dan makanan itu lo kasih ke kita. Waktu lo berdebat sama Naura di ruang tamu," jawab Bram menjelaskan sejelas mungkin.

Galang menatap tajam ke arah Bram. "Lancang banget lo sampai nguping gitu? Gak punya sopan santun lo?"

"Gue gak nguping. Kebetulan gue mau ke ruang tamu untuk ambil ponsel gue, gue urungkan karena liat lo lagi serius sama Naura. Lagi juga gue punya kuping yang fungsinya untuk mendengar, jadi jangan salahkan gue kalau kuping gue sendiri yang ngerekam percakapan kalian," balas Bram santai namun mampu membuat Galang bungkam seribu bahasa.

Galang dan Naura ✔Where stories live. Discover now