7. Sebuah Ikatan

15.5K 1.5K 60
                                    

Seperti apa yang sudah dibicarakan kemarin malam bahwa malam ini akan diadakan pertunangan antara Galang dan Naura

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Seperti apa yang sudah dibicarakan kemarin malam bahwa malam ini akan diadakan pertunangan antara Galang dan Naura.

Sederhana. Kata itu lah yang menggambarkan acara malam ini. Hanya dihadiri beberapa teman kerja dari kedua orang tua mereka masing-masing serta beberapa anggota keluarga.

Sebenarnya acara pertunangan ini telah disiapkan jauh-jauh hari sebelum malam ini tiba. Bahkan Mina dan Kirana lah yang mencari cincin, gaun serta jas yang harus dipakai Galang dan Naura. Mereka mempersiapkan dengan sangat sempurna.

Acara pertukaran cincin telah selesai dan kini para tamu menikmati hidangan yang sudah tersedia di sana.

Galang dan Naura hanya tersenyum saat beberapa orang memberikan doa agar mereka berdua tetap bersama, sehat selalu supaya bisa melanjutkan ke jenjang pernikahan.

Galang menarik lengan Naura ke taman belakang rumah milik Galang. Galang mencengkeram kedua pundak Naura hingga sang empunya meringis sakit.

"Awas aja kabar pertunangan ini tersebar. Apa lagi sampai denger ke Dita. Gue gak bakal biarin lo hidup tenang. Paham?" Galang memperingati Naura dengan mata tajamnya.

Naura hanya bisa mengangguk pasrah sekedar berkata 'ya' saja mulutnya tidak sanggup.

Galang menghempaskan tubuh Naura ke bangku taman hingga gadis itu terduduk dengan suara isakan kecil yang keluar dari mulutnya.

"Gak usah nangis!" bentak Galang menatap tajam ke arah Naura.

"K-kenapa kamu benci banget liat aku?" tanya Naura mencoba untuk melawan rasa takut yang menjalar.

"Karena lo udah ngerusak masa depan yang gue rancang bareng Dita!"

"T-tapi bukan aku yang mau ini semua. Aku cuma mau jadi anak yang baik."

Galang membuang wajahnya kesamping seraya berdecih. "Lo bodoh atau kolot? Lo bisa nolak, 'kan?"

"Kenapa kamu gak tolak juga?"

"Bukan urusan lo!"

"Kamu aja gak bisa tolak, 'kan? Terus kenapa salahin aku?" tanya Naura masih terisak. Ia tidak pernah diperlakukan seperti ini sebelumnya. Bahkan papanya saja tidak pernah berkata 'bodoh' padanya.

Jangan samakan perasaan perempuan dengan laki-laki. Perasaan perempuan memang dibuat dengan rasa kasih sayang yang besar serta lembut bagaikan kapas. Jika dibentak atau berkata naik satu oktaf saja perempuan akan merasa takut.

Galang dan Naura ✔Where stories live. Discover now