36. Raka Frustasi

24.3K 1.5K 29
                                    

Raka menggeram marah, dengan cepat ia maju dan mencekik gadis dihadapannya. Gadis tersebut hanya diam sambil memegang lembut kedua tangan Raka yang memegang erat lehernya.

Anehnya, gadis tersebut bukannya terpekik ketakutan, ia malah tertawa keras membuat Raka mengernyitkan dahinya bingung. Tawa tersebut tidak reda walaupun Raka menguatkan cekikannya.

Beberapa saat kemudian, ia melonggarkan cekikan tersebut dan melepaskannya membuat gadis tersebut mengambil nafas sambil terbatuk-batuk.

Sudut mata gadis itu berair, kemudian ia tertawa meremehkan Raka yang ada dihadapannya.

"Kau siapa!?" bentak Raka yang sudah habis kesabaran karena gadis dihadapannya bukannya meringkuk ketakutan malah terlihat sukarela memasuki rumah ini.

Detik itu juga handphone Raka berbunyi dan menampilkan kontak salah satu anak buahnya yang andal. Untuk kesekian kalinya Raka mengepalkan tangan dengan wajahnya yang terlihat marah. Bagaimana tidak marah, seluruh penjaga di rumahnya terkapar tak sadarkan diri ditambah dengan kedatangan gadis asing yang membuat wanitanya kabur.

"Apa yang kau lakukan!?"

Gadis dihadapannya dengan tenang bersedekap dada, "Apa yang gue lakukan? Gue cuma membasmi anjing yang menurut dengan majikan yang salah."

"Kau!? Siap-siap konsekuensi yang akan kau dapatkan!" ujar Raka tak main-main sambil menunjuk-nunjuk wajah gadis yang tampak tenang tersebut.

Gadis tersebut maju selangkah lalu mulut cantiknya mengatakan sesuatu, "Kita satu server, uncle. Lo menyukai gadis kecil dan gue menyukai pemuda kecil."

"Tapi cara kita berbeda... mungkin gue selalu mendapatkan apa yang gue mau, tapi gue gak serendah itu untuk mengambil gadis yang sudah memiliki tunangan." ujarnya sambil tersenyum miring.

"Tapi kalau hal itu terjadi ke gue... gue bakalan berubah menjadi egois kayak Lo sekarang. Tapi didunia ini gak ada anjing yang egois mereka hanya menggonggong dan hidup untuk majikannya... Dan Lo om Raka... Lo anjing gue sekarang." sambung gadis itu lagi sambil mengelus lembut rambut Raka.

"Nurut sama majikan, ya!"

Dan Raka sedang bingung sekali sekarang. Bahkan gadis dihadapannya bukan hanya psikopat tapi juga sudah gila.

***

Rivan saat ini sedang berada di kamar tamu kediaman Sanjaya. Andra menyewa detektif terbaik yang ada untuk mencari Airin. Andra menghela nafas melihat sahabatnya lesu seperti tidak bernyawa.

"Diem mulu, Van. Ntar kesambet." ujar Daffa membuat Dika menoyor kepala lelaki tersebut. "Lo gak liat situasi yang lagi panas dingin, Daf? Ngelucu nya nanti aja!"

"Iya-iya... gue ae salah Lo pada bener dah." sindir Daffa sembari meminum es sirup.

Daffa kembali melirik Rivan yang memejamkan mata lalu ia mendekati Novan sembari berbisik, "Bisa bucin juga si Bos. Galau amat tuh bocah."

Novan mendengus, "Ikut arisan emak Lo sana, Daf! Bacot bener tuh mulut."

Beberapa saat kemudian handphone Rivan berbunyi membuat sang empu langsung membuka mata dan mengecek siapa yang menelepon. Rivan berdecak sambil melemparkan handphonenya sembarang lalu kembali memejamkan mata.

Dika yang melihat itu segera mengambil handphone Rivan dan mendapati nama Chelsea yang ada di layar handphone.

"Ck, dari tadi cewek ini mulu yang ganggu. Sayang bener sama Airin nih anak." ujarnya menatap Andra, Daffa, dan Novan.

"Yaiyalah sayang, kan sahabat. Kayak gue sayang sama Lo, Dik."

"Iyuh, jijik anjer."

Detik itu juga handphone Rivan kembali berdering membuat sang empu mendengus kasar. Namun rasa kesalnya berubah saat mendengar kalimat yang ada di sambungan telepon tersebut.

Welcome Back, Tunanganku! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang