153. Kelopak Terakhir Lotus Ungu

2.8K 391 73
                                    

Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto

Alternate Universe Love Story Of Naruto and Hinata

Setting : Heian/Kamakura Periode

Apakah kau mendengar aku bicara sendiri tentang kesedihanku?
Ucapanku menyalahkanmu, Naruto-kun, nama yang menyakitikan saat kusebut

Terkadang saat kau tersenyum dalam pikiranku
Aku tak akan bisa memimilih perasaan untukmu

Jangan lupakan aku....
Tolong ingatlah aku...
Meskipun perpisahan hanya sekali namun mengapa kerinduan ada banyak sekali?
Sekalipun aku tak pernah melupakanmu, aku mencintaimu
Apakah kau tak merasakannya?

Maaf, aku meninggalkanmu mengingkari janji kita
Dalam nafasku masih tertinggal namamu

Jangan lupakan aku...

Tolong ingatlah aku....
Meskipun perpisahan hanya sekali namun mengapa kerinduan ada banyak sekali?

Sekalipun aku tak pernah melupakanmu, aku mencintaimu...

...

"Hinata-nee...."

Hinata buru-buru melipat surat yang baru saja ia tulis, menghapus lelehan air mata di pipi pualamnya, tak membiarkan siapapun melihat jejak-jejak kesedihan disana. Sudah hampir satu musim ia berada di desa ini, rindu kian menggerogoti batinnya, dan semua itu sampaikan hanya melalui surat untuk sang belahan jiwa yang tak pernah terbalas.

"Masuk..." Jawab Hinata lembut, ketika telah memastikan tak ada jejak air mata di pipinya.

Srakk

Pintu geser itu terbuka, Tomoyo berdiri di ambang pintu. "Ada surat untuk anda..." Ucapnya berat.

"Apa Naruto-kun membalas suratku...?" Ia berdiri begitu semangat, dan hal itu membuat batin Tomoyo semakin pilu.

Gadis berkepang dua itu menggeleng. "Dari Sakura-sama..."

Hinata tersenyum kecut, ia menerima surat itu, dan membacanya cepat. Senyum terukir dibibir Hinata ketika ada dua lembar surat, surat pertama dari Shinto Ryu yang dititipkan pada Sakura, dan surat kedua adalah dari Sakura sendiri.

"Kau bisa meninggalkan aku sendiri," ucap Hinata lirih.

Tak lama setelah kepergian Tomoyo, Hinata membuka surat dari Shinto Ryu. Rasa bahagia dan sedih menyelimutinya seketika ketika membaca surat dari Hanabi.

Teruntuk Nee-sama Tercinta...
Bagaimana kehidupanmu di istana...

Hinata tertawa getir saat membaca kalimat pembuka dari Hanabi, ia memang melarang siapapun untuk memberi kabar pada adiknya bahwa dirinya dikirim ke pengasingan. Termasuk surat yang dikirim untuknya pun diterima oleh Sakura di Dairi dan kirim melalui istana.

Aku punya kabar baik sekaligus kabar buruk untukmu...

Dahi Hinata berkerut membaca kalimat selanjutnya.

Fox And FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang