132. Genderang Perang Tanpa bunyi -1-

2.3K 425 102
                                    

Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto

Alternate Universe Love Story Of Naruto and Hinata

Setting : Heian/Kamakura Periode

Tangan putih itu meremas erat telapak tangan yang bertumpu pada tangannya, emerald Sakura berusaha beradu pandang dengan onix hitam milik suaminya, namun gagal. Mata hitam gagak Sasuke beradu tajam dengan Aquamarine milik Inoichi. "Bukankah, kita akan mengembalikan kejayaan klan kita kembali, ne, Tsuma..."

Tatapan itu, tatapan penuh ambisi itu Sakura temukan dari onix hitam Sasuke yang beradu pandang pada emerald miliknya, lengkap dengan sunggingan senyum miring penuh makna. Alis Sakura menukik menanggapi ucapan sang suami, meminta sebuah penjelasan.

Kepala Sasuke yang tertoleh pada Sakura, kembali terarah pada Inoichi. "Kenapa wajah anda begitu ketakutan, Yamanaka-sama?" Sasuke tersenyum mengejek. "Bukankah hal ini yang ingin anda dengar, bangkitnya kembali klan pengkhianat?"

Sai, Ino, Shikamaru, Temari, bahkan Sakura terperanjat mendengar penuturan Sang Jenderal Samurai.

"Khe..." Sasuke mendengus tanpa dosa lalu tersenyum miring. "Kalian takut...?" Pandangannya mengedar pada seisi penghuni teras barat. "Jangan terlalu serius. Aku hanya bercanda. Hahaha..."

Teras itu terasa hening, hanya suara tawa Sasuke yang memenuhinya. Mereka terdiam, bagaimana mungkin Sasuke mempermainkan hal yang begitu berpengaruh bagi dinasti ini. Jelas bahwa kepercayaan para tetua pada dirinya belumlah sempurna, dan lelucon itu hanya akan membuat rumor yang beredar di Kyoto semakin besar.

"Sasuke-kun hentikan, itu bukan bahan lelucon." Suara Sakura menghentikan tawa Sasuke.

"Ada apa, Tsuma? Apa kau tak percaya padaku?" Tanya Sasuke sembari menunjuk hidungnya sediri tanpa rasa bersalah. "Bukankah itu yang Anda dan para tetuah inginkan, Yamanaka-sama? Agar klan kalian menjadi penopang pemerintahan baru, kalian ingin tetap berada di belakang kekuasaan Kaisar sama seperti di masa pemerintahan Mendiang Kaisar Hashirama?" Sasuke bangkit dari zabuton yang ia duduki, langkah kakinya menuju pintu masuk ke dalam valiliun Kokiden, diikuti oleh sang istri.

Namun langkah Samurai terakhir Uchiha itu terhenti, ia mengarahkan pandangannya pada Inoichi yang sibuk dengan poci teh di tangannya. "Aku pernah merasakan kerasnya hidup di tahanan bawah tanah."

Ino dan Temari tersentak mendengar Sasuke kembali buka mulut, Bungsu Uchiha ini memang jarang buka mulut, namun sekali ia berbicara maka ucapannya akan setajam katana. Sementar Sai dan Shikamaru telah bersiap dengan kemungkinan adu mulut Inoichi dengan pria raven ini.

"Aku seorang Samurai, dan pernah merasakan menjadi tahanan, juga mantan pemberontak. Pasti menjadi hal sulit bagi kalian untuk mempercayaiku. Namun aku tak akan membuktikan apapun. Satu hal yang perlu anda ingat Yamanaka-sama, aku bukan lah anjing siapapun, termasuk anjing bagi klanku sendiri."

Brakkk

Gebrakkan meja itu menggema, setelah Sasuke dan Sakura pergi dari teras barat, Inoichi mengepal kuat tangannya. Amarah membuncah dalam darahnya, wajahnya memerah seolah pembuluh darahnya telah memenuhi isi kepalanya. Ia dipermalukan, di hadapan anak dan menantunya oleh seorang mantan pengkhianat.

Fox And FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang