131. Awan Gelap Musim Semi -2-

2K 422 107
                                    

Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto

Alternate Universe Love Story Of Naruto and Hinata

Setting : Heian/Kamakura Periode
...

Greb

Tangan kekar itu bergerak cepat, seolah waktu berjalan melambat, tubuh mungil itu jatuh begitu pas pada dekapan yang berhak. Hinata telah kehilangan kesadarannya, namun tubuhnya masih dapat merasakan dekapan hangat itu. Ya, dekapan Narutonya, dekapan pria tercintanya yang tak akan mungkin meninggalkannya.

"Arigatou..., Naruto-kun..." Suara itu bergumam pelan, sebelum kesadarannya benar-benar lenyap.

...

"Baka..." Umpatan lembut itu meluncur begitu saja dari bibir merah nan kecokelatan itu. Amarahnya belum sirnah, egonya masih begitu membuncah. Namun hatinya berkata sebaliknya, tubuhnya bergerak tak terkendali. Ia masih lah tetap Naruto yang sama, seorang Uzumaki Naruto yang mencintai Hyuuga Hinata.

Bibir merah nan kecokelatan itu mendarat mulus tepat di poni rata tebal yang basah akibat gerimis itu. Derasnya hujan yang membasahi wajah madunya mampu untuk menyamarkan air bening yang mengalir tulus dari safir birunya. Naruto menangis, tangannya bergetar seraya memeluk erat tubuh lebah tak berdaya dalam dekapannya. "Gomenasai, Hime..."

"Hujan yang sama tangis yang sama, dekapan yang sama... Hime, sama seperti hujan tahun lalu, ku lukai kembali hatimu, ku hancurkan kembali kasihmu, dengan tangan yang sama aku kembali mendekapmu..... Apa pantai iblis sepertiku mendapat kesempatan berulang kali darimu...."

...

Suara peraduan antar getta dan lantai rokka bergemuruh, seolah ratusan kuda tengah berlari diatasnya. Para dayang, Kasim dan semua penghuni istana Dairi berhamburan berlari keluar dari paviliun-pavilun yang mereka tempati.

Di tengah hujan lebat, gerbang istana Dairi didobrak, sama seperti saat penyerangan para pemberontak beberapa bulan lalu yang mengakibatkan mangkatnya sang Kaisar dan Permaisuri dari klan Senju. Puluhan samurai yang bertugas di istana itu berdiri siaga di depan gerbang dengan katana yang teracung siap menyerang.

Namun pandangan para penjaga dinasti itu terkejut dengan pemandangan yang mereka dapati, para samurai dari Chodoin yang telah berhasil membuka paksa gerbang istana Dairi. Barisan samurai dari istana pemerintahan itu terbelah menjadi dua, dari kejauhan nampak sesosok tegap dengan hakama hitam berbordir emas yang begitu mereka kenali. Pakaian kebesaran sang pemimpin tertinggi dinasti. Naruto melintas dengan tangan kekarnya yang membawa tubuh sang istri, membelah barisan para samurai yang mengawal mereka dari Chodoin.

Dari kejauhan di bawah guyuran gerimis, senyuman penuh makna terukir dari bibir pucat sang wakil Jenderal, Shimura Sai, ia lah orang yang mengerahkan para samurai yang bertugas di Chodoin untuk bergerak menuju Dairi, mendahului Naruto yang tengah menggendong Hinata.

...

"Apa yang kau lakukan pada kakakku?"

Pertanyaan lantang itu keluar dari bibir tipis Hanabi, tatapan nyalangya beradu dengan safir biru  tajam milik sang kaisar. Langkah Naruto yang tengah menggendong Hinata dalam dekapannya terhenti ketika tangan mungil namun kokoh sang bungsu Hyuuga mencengkram kasar lengan sang kaisar.

Fox And FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang