075. Menembus Benteng Kyoto -2-

4.5K 503 148
                                    

Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto
Alternate Universe Love Story Of Naruto and Hinata
Setting : Heian/Kamakura Periode

....

Song Fic : Moon Represents
My Heart

...

Kau tanya berapa dalam cintaku padamu

besarnya cintaku padamu
kasihku benar adanya
cintaku sejati
bulan melambangkan hatiku

Kau tanya berapa dalam cintaku padamu
besarnya cintaku padamu
kasihku tak berpindah cintaku tak berubah
bulan melambangkan hatiku

Sebuah kecupan lembut
telah menggetarkan hatiku
sebuah kasih yang begitu dalam
membuatku rindu sampai kini

Kau tanya berapa dalam cintaku padamu
besarnya cintaku padamu
cobalah kamu pikirkan
kau lihatlah
bulan melambangkan hatiku

...

Naruto tak pernah menyangka jika air mata akan kembali membasahi wajah tannya setelah ia memiliki Hinata. Baginya setelah Hinata resmi menjadi istrinya, ia telah memiliki Hinata sepenuhnya. Tak ada yang bisa memisahkan mereka. Bahkan maut sekalipun.

Tapi setelah membaca secarik surat yang sempat ia buang beberapa hari lalu tanpa membacanya, hatinya terasa perih. Hinata, istri mungilnya itu begitu mencintainya, sekalipun beberapa hari ini ia mengabaikan wanita yang sedang mengandung benihnya itu, karena harga dirinya yang terluka.

'Persetan dengan harga diri lelakiku, harta, tahta dan istana itu tak memiliki arti sedikitpun jika tak ada Hinata dihidupku..., bodohnya aku kembali mengabaikannya. Kuharap kau masih bersedia menunggu pria bajinganmu ini Hime, maafkan aku.., aku mencintaimu.'

Kuda hitam itu melesat cepat. Fajar telah menyingsing di bumi Kyoto. Sang Jenderal masih memacu kudanya, tangannya yang tak memegang tali kekang juda, meremas erat dada kirinya. Hatinya ngilu saat mengingat surat terakhir dari sang istri yang baru ia baca. Hatinya di lingkupi ketakutan luar biasa. Ia takut surat itu adalah ucapan terakhir dari istrinya. 'Perasaan ini, kenapa aku benar-benar takut..., Hime tunggu aku...'

🍀🍀🍀🍀

"Hidenka-sama, Anda tak tidur semalaman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Hidenka-sama, Anda tak tidur semalaman..."

Tomoyo, dayang itu memperbaiki selimut hijau yang melapisi nagajuban putih Hinata. Sementara sang empunya tubuh, nyaris tak sadar jika benda tebal yang menghangatkannya itu sedikit turun dari bahunya. Pandangannya hanya terfokus pada jendela kamar yang terbuka lebar. "Belum ada kabar Naniwa?" Kembali secara tak langsung Hinata menanyakan kabar suaminya. Tapi kali ini dengan nada lirih yang lemah.

Fox And FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang