152. Rindu Tak Sampai

2K 319 59
                                    

Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto
Alternate Universe Love Story Of Naruto and Hinata

Setting : Heian/Kamakura Periode

Kakinya turun dari kereta, menapaki tanah kelahiran belahan jiwanya, menatap rumah sederhana dimana seorang Uzumaki Naruto dilahirkan dan menghabiskan masa kecilnya, hatinya menghangat, rumah ini menjadi saksi hubungannya bersama Naruto yang kembali menghangat usai pembantai klannnya. Saat Mito membuka masa lalu padanya, saat ia tahu seberapa besar derita yang dilalui sang suami.

Tanpa sadar air mata merembes dari iris bulannya. Tapak demi tapak ia lalui, memasuki pekarangan rumah ini, ingatannya kembali saat dirinya baru terbangun dari tidurnya dan menemukan Naruto tengah berlatih.

"Kenapa kau kesini hm...?" Bayangan tak kasat mata muncul pada penglihatan Hinata, otaknya kembali memutar memori, saat Naruto mendapatinya di rumah itu, ia berjalan takut-takut, mendekati Naruto yang kala itu tengah berlatih katana memanggilnya. Pria itu mengelus lembut pipi gembulnya. Sontak Hinata menyentuh pipinya, tanpa ia sadari pipi itu dibasahi oleh air mata.

"Hinata-nee, sebaiknya kita masuk, angin disini sangat dingin..."

Ia tersentak, kenangan indahnya buyar saat Tomoyo menyentuh pundaknya. Ia berjalan mengikuti Tomoyo masuk ke dalam rumah itu.

...

Wanita yang tengah hamil muda itu mengambil jalan nekat. Mengabaikan perintah suaminya, Hanabi mengendap ke kandang kuda untuk mengendarai salah satu kuda di sana.

"Aku harus ke Kyoto, memastikan Nee-sama baik-baik saja." Putusnya mutlak seraya memilih kuda hitam terdekat. Ia tak tahu bahwa kuda tersebut adalah kuda baru yang belum dijinakkan. "Sebelum latihan Konohamaru di Dojo selesai." Ia memanjat pendal kuda itu namun naas..

Hiiiikkkkkk

Kuda itu memekik tak nyaman ketika Hanabi menunggangnya. Ia melakukan perlawanan, mengangkat kaki depannya.

Bruk

Hanabi jatuh terlentang kebelakang, beruntung ada jerami yang cukup tebal yang membuatnya tak cedera. Namun tak sampai disana, si kuda mengamuk, berbalik, dan....

"Arrggghkkk..." Hanabi mengerang kencang, kaki kuda itu menginjak perutnya ketika ia hendak mencoba berdiri. Mutiara ungunya terbelalak lebar, darah segar mengalir dari pangkal pahanya, kepalanya terasa amat pening, hingga kesadarannya memudar.

...

Sang Lotus ungu kembali menarik nafas berat, ketika Tomoyo membuka pintu kamar utama rumah itu, ia berdiri di ambang pintu, sekelebat kenangan yang ia lalui kembali menari di otaknya. Bayangan tak kasat mata muncul di angan Hinata, dua orang tengah terlelap di ruangan itu,  di atas tatami,  Hinata melihat refleksi  Naruto tengah terlelap di bawah jendela besar itu tanpa futton tanpa selimut, lalu ia melihat refleksi dirinya sendiri mendekat padanya sang suami, menyelimuti tubuh tegap itu, lalu menatapnya dalam.

'Kasihan sekali Naruto-kun....'

Ia mulai terisak, kata-kata itu kembali menggema di benaknya, Naruto yang telah mengalami banyak penderitaan karena kesendiriannya, kali ini karena egonya ia kembali meninggalkan pria itu dalam kesendirian ambisinya. "Gomenasai..... Hontou ni gomenasai Naruto-kun...."  Hinata menutup mulutnya menahan tangis, kenangan itu terus berputar di otaknya.

Fox And FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang