135. Pesta Kembang Api Terakhir -2-

2.2K 335 87
                                    

Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto
Alternate Universe Love Story Of Naruto and Hinata
Setting : Heian/Kamakura Periode

Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto Alternate Universe Love Story Of Naruto and Hinata Setting : Heian/Kamakura Periode

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pagi ini kau begitu cantik...."

Hinata terkesiap sejenak, saat merasakan sepasang tangan kekar melingkar di pinggang rampingnya, ia tersenyum lembut saat mendapati kepala kuning dengar surai tajam itu menusuk di pipi mulusnya, ia menghentikan kegiatannya mengoleskan pemerah bibir di bibirnya dan mengelus rahang tegas pria tercintanya ini.

"Hari ini pendeta akan menentukan hari dan waktu pemurnian pernikahan Hanabi...." Jawab Hinata seraya menumpukan kepala kelamnya pada kepala Naruto yang bersandar di bahunya.

"Aku belum mandi, dan kau akan meninggalkanku." Rengek Naruto manja, tanpa sadar posisinya sebagai pemimpin negeri.

Hinata tersenyum tipis seraya menepuk pipi Naruto yang dihiasi guratan menyerupai kumis kucing itu. "Air panas sudah disiapkan di Onsen, ada Chouji jika Naruto-kun membutuhkan bantuan..."

"Chouji?" Naruto menegakkan kepalanya dan menatap Hinata kesal. "Kau perintahkan Kasim gendut itu untuk mengurusku pagi ini?" Protes Naruto seraya menunjuk hidungnya sendiri

Hinata mencubit gemas melihat ekspresi terkejut sang suami, benar-benar mengingatkannya pada masa kecil mereka. Wajah menyebalkan Naruto di waktu kecil amatlah terlihat lucu. "Mau bagaimana lagi, aku tak mengizinkan satupun dayang untuk mengurus Naruto-kun."

"Kalau begitu biar aku mengurus diriku sendiri." Naruto kesal, dan berlalu seraya mengibas-ngibaskan telapak tangannya.

Sementara Hinata tersenyum seraya menutup mulutnya, "maafkan aku Tenno-sama... Menertawakan Kaisar adalah pelanggaran besar." Gumamnya geli.

...

"Aku ingin menikah di awal musim panas." Hanabi nampak kesal mengutarakan keinginannya. Pagi-pagi seperti ini ia sudah dibangunkan oleh sang kakak untuk datang ke kuil Ginkaku Ji, untuk memenuhi saran dari para tetuah untuk menentukan hari dan waktu pernikahannya dengan Shikamaru.

"Hanabi, biar pendeta yang menentukan." Hinata menggamit tangan sang adik agar lebih sabar lagi.

Sementara Konohamaru yang didampingi oleh Kurenai, nampak menahan tawanya. Ia tahu betul calon istrinya itu tengah kesal setengah mati, karena para tetuah itu ikut campur dalam rencana pernikahan mereka, dan parahnya baik Naruto ataupun Hinata, tak ada satupun dari mereka yang menentang keinginan Danzo lebih tepatnya kali ini.

"Pembukaan musim panas tidak baik untuk pernikahan, orang-orang biasanya menikah di musim semi." Danzo buka mulut sebelum pendeta berbicara. Ia ingin Hanabi cepat-cepat menikah dan dibawa ke Shinto Ryu agar rencananya bersama para tetuah lain berjalan mulus.

Fox And FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang