Bakugou yang semakin tidak bersemangat semenjak topik soal midoriya tadi dibahas hanya mengangguk pelan.

Semenjak itu topik berita itu selalu terngiang di pikirannya.

Dia membayangkan bagaimana jika seandainya midoriya tidak diserang. Gadis itu masih akan sering terlihat dan mencoba mendaftar sekolah UA dengan jalur prestasi. Meski bakugou jelas tidak akan percaya midoriya akan diterima di jurusan kepahlawanan, namun dia masih berpikir jika gadis itu bisa masuk ke jurusan umum.

Namun itu tidak akan terjadi, karena midoriya telah menghilang entah kemana.

Bakugou tidak mengerti mengapa dirinya justru jadi terpikir soal midoriya sejak gadis itu hilang. Sebelumnya dia hanya senang saja mengganggu dan merendahkannya setiap saat dengan alasan quirklessnya.

Otoko itu mendecih, dia benci pikirannya dipenuhi gadis berambut hijau itu.

Kirishima berhenti bercerita saat bakugou mendecih. "a, apa kata2ku salah? "

Bakugou berdiri dan meninggalkan kirishima yang kebingungan.

"apa peduliku, aku sudah ada di UA. Memang kenapa kalau dia hilang? Sejak awal dia bukan sainganku. Tidak ada yang berubah mau dia ada atau tidak. " gumamnya selagi berjalan dengan kesal. "dia hanya gadis cupu yang terlalu terobsesi dengan pahlawan meski dirinya quirkless. "

.
.
.
.
.

Selepas ujian dan diumumkan jika ancaman itu hanyalah gertakan agar semua menjalani dengan serius, aizawa memberi mereka waktu lengang sebelum maju ke kegiatan selanjutnya.

Bakugou hanya duduk di kursinya dengan malas. Dia sudah banyak makan, tidak berniat kembali pergi ke kantin.

"nee, siapa namamu? " tanya seorang anak perempuan pada seseorang. Bakugou yang bosan melirik siapa yang sedang diajak bicara.

"todoroki. "

"lengkapnya? "

"todoroki shouto... "

"sugoi! Namamu juga hebat, kau memang anak dari hero endeavor! "

Todoroki terlihat tidak menyukai pujian itu. Namun dia tidak mengatakan apapun.

"aku mina ashido! Salam kenal! "

Todoroki mengangguk. Dia tidak merubah raut wajah datarnya sama sekali.

"hm, hanya orang membosankan. " gumam bakugou yang segera mengalihkan pandangannya kembali.

.
.
.
.
.

Sekitar sebulan menjalani sekolah di UA, bakugou merasa semua terlalu mudah. Dia tidak kesulitan untuk pelajaran maupun praktik. Meski dia juga lelah dengan semua kegiatan yang bertumpuk.

Selepas praktik dan berganti pakaian, masih ada waktu sebelum masuk ke kelas.

Bakugou memutuskan untuk berjalan sepanjang lorong untuk melepas bosan. Dia sampai ke deretan kelas jurusan umum.

"nee, izu-chan, tugasmu sudah selesai? "

Langkah bakugou terhenti mendengar percakapan barusan. Dia merasa mendengar sesuatu yang tidak asing.

"sudah. Mau lihat? "

"boleh? Tentu saja! "

Bakugou mencari asal suara yang juga terdengar familiat itu terdengar. Diantara banyak kelas yang berjejer, dia tidak tahu dimana posisi pastinya.

Otoko itu mulai berjalan mendekati pintu selagi melirik kedalam kelas.

"sasuga izu-chan, kau memang jenius!"

Heroes - BnHA Fanfict (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang