Midoriya terdiam. Dia tak bisa menampiknya.

Benar, tatapan keraguan all might yang dia dapatkan telah meruntuhkan rasa kagumnya pada hero number one itu.

Kekagumannya sejak kecil sirna dengan mudahnya pada waktu yang singkat. Hanya karena sebuah tatapan.

Sebenarnya mata all might nampak sama seperti yang dia lihat di segala hal yang memuat tentang dirinya.

Namun karena dia benar2 ada di depan hero itu, benar2 menatap matanya tanpa perantara setipis apapun, dia tahu sorot mata all might yang hanya sepersekian detik itu jelas berbeda.

Bukan pandangan percaya diri saat dia menolong orang, bukan pandangan yang memberikan semangat, namun itu pandangan yang merendahkannya.

Dan itu menghancurkan hatinya. Selama ini dia bertahan karena berpikir panutannya akan menjadi orang terakhir yang mendukungnya saat dunia memunggunginya. Namun dia salah.

Semua sama saja.

"wah, kau tidak menyanggah perkataanku? Berarti aku memang benar? "

Midoriya tidak lagi menatap mata villain itu, dia tertunduk mengingat semua yang telah dia alami.

"apa kau lelah menjadi seorang quirkless? "

Bisikan itu membuat manik hijau midoriya seolah berpendar saat dia melebarkan matanya.

"lelah dihiraukan oleh dunia, lelah diremehkan, lelah berusaha mendiamkan mereka yang mengejekmu. Kau lelah berpura2 tetap kuat?"

Tangan midoriya yang terikat mengepal kuat.

"bukankah kau sadar jika semua yang kau lakukan selama ini sia2? Tidak ada yang akan benar2 menerimamu diluar sana kecuali kau bukanlah manusia quirkless.

"meski kau berkata akan menyerahkan hidupmu untuk melindungi mereka dengan tubuh tak berkekuatanmu, mereka tetap akan tak mempedulikanmu. "

Midoriya menggigit bibirnya kuat.

"bahkan jika kau mati didepan mereka sebagai sebuah pengorbanan, mereka hanya akan bertindak seolah tidak ada yang terjadi.

Mereka tidak peduli kau ada atau tidak.

Jika kau menghilang, tidak akan ada yang berubah dari mereka. Semua tetap akan menikmati hari2 normal mereka tanpa hambatan. "

Seringaian lebar muncul di wajah villain itu. "bukankah itu menyakitkan? Bukankah itu sangat kejam? " bisiknya.

"kejam... " gumam midoriya. Pikirannya mulai terpengaruh.

"ya, benar. Kejam, semua diluar sana adalah manusia kejam. Hanya karena satu perbedaan mereka membuatmu mereka tersiksa selama ini. Mereka adalah iblis. "

"mereka... menyiksa... "

"benar, kau selama ini tidak hidup bahagia. Kau hanya mencoba bertahan untuk melewati hari demi hari yang menyiksa. Namun kemudian kau sadar hari2mu itu tidak akan pernah berakhir jika kau masih ada di antara mereka. "

"apa... " midoriya bergetar saat matanya mulai tergenang. "...yang harus kulakukan...? "

"jika kau ingin hidup bebas, lupakan mereka semua. Tinggalkan tempat kejam itu. "

"kemana... aku harus pergi..? "

"apa yang kau katakan? Hidup barumu ada tepat didepanmu. "

Midoriya sedikit mengangkat kepalanya.

"ya, kami, semua yang ada disini, tidak peduli kau adalah quirkless atau bukan. Siapapun dirimu, pasti memiliki sebuah kelebihan yang hanya dimiliki dirimu seorang. "

Heroes - BnHA Fanfict (Completed) Where stories live. Discover now