14. Yang Tak Kunjung Datang

75.3K 13K 1.7K
                                    

2013

"Fadil udah punya pacar, Din."

"Katanya, Fadil sama ceweknya kenal pas latihan gabungan pramuka sama SMP-SMP lain."

"Dan lo tahu apa yang lebih mencengangkan?"

"Mereka beda agama."

***

Deborah Hutagalung.

Anak SMP tetangga yang masih berada di satu kecamatan dengan SMP mereka. Teman-temannya memanggilnya dengan sebutan Debby. Dari yang Andina lihat di sosial medianya, Debby merupakan siswi yang aktif berorganisasi di sekolah. Ia tergabung dalam OSIS dan regu inti pramuka. Sangat berbanding terbalik dengan Andina, bukan?

Dan, astaga, seakan dunia begitu sempit, Debby rupanya berteman dekat dengan Farras, anak lelaki yang Andina sukai saat SD. Farras juga tergabung dalam regu inti pramuka di sekolahnya. Dan saat Andina mengecek akun Twitter Farras, rupanya Fadil, Abidzar, dan teman-teman regu inti lainnya sudah saling follow dengannya.

Tambahan info lainnya, Debby pintar menyanyi. Andina menonton satu per satu video cover-nya yang diunggah di Facebook. Ia tak memungkiri bahwa suaranya memang bagus, terkesan sudah lama dilatih sejak kecil. Sepertinya ia adalah anggota paduan suara di sekolah atau gerejanya.

Dari segi fisik, Debby tampak lebih tinggi dari Andina. Rambutnya lurus sebatas bahu, alisnya cukup tebal, ia tak gemuk, tak juga kurus. Senyumnya cukup manis, apalagi jika menyeringai.

Andina langsung menutup laptopnya dengan gerakan cepat. Ia bersandar pada bangku dengan napas yang sedikit terengah.

Salahkah jika ia merasa insecure?

Hanya melalui dunia maya saja, sosok Debby-Debby itu terlihat jauh lebih unggul darinya. Sosok gadis itu bagaikan langit dan bumi jika dibandingkan dengan Andina. Kepribadian Debby begitu outgoing, tidak seperti Andina yang lebih nyaman berteman dengan circle kecil. Postur badannya pun ia rasa hampir setara dengan Fadil, tidak seperti Andina yang sedikit jomplang jika berdampingan dengan lelaki itu.

Yang terakhir, perkataan Fadil yang masih terpatri kokoh di pikiran Andina, adalah...

'Tapi gue suka, sih, yang natural. Apalagi yang ketawanya lucu.'

Wajah Debby natural. Ia tak memakai make-up berlebihan seperti Kiran, gadis genit di sekolah Andina yang dulu sekelas dengannya. Sekali lagi, Debby terlihat manis jika menyeringai. Bayangkan berapa kali Fadil melihat seringai manis itu dalam tiga hari dua malam selama berlatih pramuka gabungan 17 Agustus lalu?

"Argghh!!"

Andina mengambil bantal dari atas kasur dan berteriak di sana.

Fadil memiliki pacar.

Kenapa kalimat itu begitu asing baginya? Ia tak bisa membayangkan Fadil yang berteriak-teriak menirukan ibu Ikal di Laskar Pelangi memiliki seseorang untuk di-chat setiap hari, setiap waktu, berbalas pesan manis, dan... astaga, sudahlah, ia tak sanggup untuk memikirkan hal lainnya.

Memangnya Debby tahu bagaimana Fadil jika di sekolah? Tentu lelaki itu menaruh imej jaim bukan, jika berada di dekat gadis kesukaannya? Apa Debby tahu kalau Fadil pernah tak semangat masuk sekolah karena ketidakhadiran Andina? Tepat sekali, ia tidak tahu.

Tetapi Debby adalah pacar Fadil sekarang, yang sudah pasti mereka saling menyukai.

"Oh My God!"

Andina menutup kedua telinganya untuk mengusir bisikan atas fakta pahit tersebut.

"Cowok kardus!" Ia menggeram. "Balikin goceng gue! Sialan!"

Garis SinggungWhere stories live. Discover now