38 Kebenarannya

Mulai dari awal
                                    

"Jangan pergi..," lirih Zac yang kini sudah terbaring di rooftop itu sendirian.

"Jangan tinggalkan Baby...," lirihnya lagi sebelum kegelapan mengambil kesadarannya. Ia pingsan.

Tak lama beberapa orang dengan jas hitam dan jaket kulit datang menghampiri tubuh Zac yang kini sudah tak sadarkan diri itu.

"Tuan.. Tuan..," panggil salah satunya.

"Tembak bius..," ujar orang satunya sambil mencabut suntikan di punggung Zac.

"Sial.. mereka membawa Nona Annelish... dan Tuan Lincoln terluka, segera bawa Tuan ke rumah sakit, perketat penjagaan di seluruh mansion, dan kabarkan hal ini pada Tuan Eduardo," perintah orang pertama tadi.

"Baik," jawab semuanya.

Mereka langsung pergi meninggalkan rooftop yang menjadi saksi perpisahan antara Zac dan Annelish. Meninggalkan debu bekas-bekas perkelahian di situ.

*

*

*

Sementara itu, di dalam Helikopter, Annelish masih saja menangis. Sampai orang di sampingnya jengah mendengarkan Annelish menangis.

"Sudahlah, dia akan baik-baik saja, dia itu orang yang hebat, percaya padaku..," ujar orang itu yang sudah bosan mendengarkan tangisan Annelish.

"Dia sedang sakit asal kau tahu... bagaimana jika dia kedinginan di atas sana sendirian? dia baru saja terkena Hipotermia kemarin..hiks hiks..," isak tangis Annelish.

"Wah.. sepertinya kau benar-benar menjadi kelemahannya... padahal selama ini dia tidak memiliki kelemahan," kekeh orang itu yang langsung dipelototi oleh Annelish.

"Dia juga manusia bukan mesin..!! apa yang kau pikirkan? sampai menembaknya begitu hah?" bentak Annelish dengan suara sumbangnya karena masih menangis.

"Sudah berapa kali sih kubilang... kekasihmu itu tidak seperti manusia pada umumnya!!, dia itu manusia mesin, susah sekali dikalahkan... kalau tidak ditembak bius, maka dia akan menggagalkan keberangkatan ini, dan kau..!! tidak akan pernah mengetahui informasi ini..!!, hm dia tidak akan mungkin memberitahukanmu," ujar orang itu dengan suara tinggi karena kesal terus saja dibentak oleh Annelish.

Annelish bungkam. Pikirannya berkecamuk memikirkan nasib Zac yang ia tinggalkan begitu saja di rooftop gedung tadi sendirian. Air matanya kembali mengalir dengan deras.

'Bagaimana jika dia kedinginan di sana? demi Tuhan dia baru saja sembuh, dan dia masih demam.. bagaimana kalau dia bangun dan menangis karena aku tidak ada di sampingnya?, bagaimana jika dia tidak mau makan karena ingin disuapi olehku... bagaimana kalau tidak makan apapun seperti waktu itu? bagaimana..,' pikiran Annelish berkecamuk hebat menghawatirkan Zac. Sungguh, dia seperti seorang ibu yang meninggalkan anaknya sendirian.

*

*

*

Zac membuka matanya perlahan. Mengamati sekelilingnya. Sepertinya dia berada di rumah sakit sekarang. Terlihat selang infus di tangannya dan dia segera duduk di ranjang itu begitu mengingat apa yang telah terjadi.

"Tuan sudah sadar?, biar saya panggilkan dokter," ujar seseorang berstelan jas formal pada Zac. Zac segera menatapnya untuk mencegahnya.

"Bagaimana dengan Nona? kalian menemukannya?" tanya Zac langsung. Orang itu tampak menunduk.

"Maaf Tuan... Nona sudah dibawa oleh mereka... kami sudah melacak keberadaan Nona, tapi belum menemukan titik terang. Ponsel Nona sama sekali tidak terlacak," jawab orang itu. Zac mengusap rambutnya frustasi.

"Tidak perlu, aku tahu ke mana mereka membawa Nona," ujar Zac kemudian. Orang itu tampak terkejut.

"Benarkah? dimanakah itu Tuan?" orang itu bertanya cepat.

"Aku tidak bisa memberitahukannya, aku akan ke sana sendiri," ujar Zac kemudian.

"Tapi.. Tuan baru saja siuman.. akan lebih baik jika sekarang Tuan istirahat, biar kami yang mencari Nona," ujar orang itu menyela. Zac menggeleng.

"Sayangnya, hanya aku yang akan menemukan mereka, ini adalah masalah pribadi," ujar Zac serius. Orang itu menatapnya bingung.

"Maksud Tuan?" tanya orang itu bingung.

"Hm bagaimana dengan Tuan Eduardo? apa beliau sudah mengetahuinya?" tanya Zac mengalihkan pembicaraan.

"Beliau sudah dalam perjalanan ke sini Tuan, 10 menit lagi akan sampai," jawab orang itu. Zac mengangguk paham.

[Halo pembaca setia My Spoiled Bodyguard, menginformasikan kalau membaca lanjutan part ini kalian bisa baca di eBook Google Play Book atau di aplikasi Kubaca. Terimakasih]

TBC

Repost. 14.10.2021.

Gimana part ini guys??? Sudah terjawab rasa penasaran kalian? atau kalian justru semakin penasaran? yuk buat yg makin penasaran, jangan lupa vote dan komen di bawah, lalu follow akun Authornya, terus kita siap kupas tuntas permasalahan baby dan Nona okayyy????

Jika ingin mendapatkan versi lengkapnya silahkan beli eBooknya yang sudah tersedia di Google Playstore dan Playbook.

Link pembelian ada bio profil Author yaah. Jika ada kendala dalam pembelian, tidak perlu sungkan untuk bertanya ke Author maupun penerbit melalui DM.

Oke, See you in the next chapter....

My Spoiled Bodyguard (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang