28 Saling Membuka Rahasia

73.2K 3.3K 281
                                    

Hello guys... udah gak sabar mau liat kelanjutannya?. Penasaran sama kelanjutannya?

Tapi sebelum itu, Author mau ingatin, yang belum ikut PO ayo ikutan PO. Karena versi cetak itu spesial limited edition loh. Dapat bonus dan tambah extra part yg gak ada di wattpad dan ebook. Sayang banget kalo gak dapat versi cetaknya.

Jadi buruan kunjungi bab terbaru MSB yang judulnya Info PO ya. PO tinggal 5 hari lagi loh.

Enjoy and happy reading...

*

*

*


"APA?!!!!" teriak Annelish tiba-tiba. Hal itu sontak membuat kedua lelaki itu menoleh serempak.

"S..Sweety...?" Dexter tergagap. "Sejak kapan kau di situ?" lanjutnya lagi. Dexter memucat, tubuhnya keringat dingin. berbeda dengan Zac yang sangat lega melihat kedatangan malaikatnya.

Annelish menghampiri keduanya. Tatapannya tajam lurus pada Dexter yang masih terlihat gugup.

"Benar apa yang kudengar tadi?" tanya Annelish tajam.

"Apa yang kau dengar Sweety?, aku hanya sedang bercanda... aku hanya mencoba mengajak bicara pria ini," jawab Dexter.

"Jangan coba mengelak...!!, aku mendengar semuanya... sejak kau menghampirinya...," bantah Annelish sambil melirik Zac.

Dexter terlihat buntu. Entah bagaimana Annelish bisa mendominasinya seperti ini. Biasanya dia tidak akan didominasi lawannya, apalagi jika seorang wanita. Tapi gadis ini benar-benar membuatnya tak berkutik.

"Apa ini alasannya kau ingin menikah denganku? untuk menutupi kebusukanmu yang seorang penyuka sesama jenis...? kau hanya ingin memanfaatkanku begitu?" cecar Annelish lagi.

"Ak aku..," Dexter tidak mampu menjawabnya. Lidahnya terasa kelu.

"Tidak usah mengelak lagi. Asal kau tahu saja, aku sudah mencurigaimu saat kau menatap bodyguardku, tatapanmu berbeda. Dan aku tahu jenis tatapan apa itu. tatapan saat seseorang tertarik pada seseorang lainnya," potong Annelish lagi.

Dexter terlihat pasrah. Entah bagaimana dirinya tidak bisa mengelak. Entah kemana otak briliantnya saat dibutuhkan seperti ini. Akhirnya dia menghela nafas berat."Baiklah aku akan menjelaskannya," ucapnya pada akhirnya.

"Jelaskan semuanya, sejelas-jelasnya..," tekan Annelish tajam. Hal itu entah kenapa membuat nyali Dexter menciut. Sedangkan Zac malah menatap nonanya dengan berbinar. Nonanya sangat cantik saat seperti ini.

"Aku memang tidak memiliki ketertarikan pada perempuan. Bagiku perempuan hanya mahluk merepotkan yang rumit. Berbeda dengan lelaki yang mudah dipahami dan jelas. Saat ini orang tuaku tengah memaksaku untuk segera menikah dan aku sama sekali tidak memiliki calon. Dan aku melihatmu, seorang putri sempurna yang sangat berkarisma. Aku sudah banyak melihat profilmu, dan kupikir kau sangat sesuai untuk menjadi istriku. Selain untuk memenuhi permintaan orang tuaku, orientasiku juga tertutupi. Kupikir akan sangat menguntungkan untukku," jelas Dexter menjelaskan dengan menundukkan wajahnya.

Annelish mengepalkan tangannya geram. Bisa-bisanya orang ini akan memanfaatkannya. Keterlaluan.

"Lancang sekali...!!!, kau pikir bisa memanfaatkanku! kau pikir aku segampang itu?, iya?, dasar brengsek...!!" kecam Annelish. Tangannya terkepal kuat. Dia sudah akan memukul Dexter. Namun ditahan oleh Zac.

Dexter masih menundukkan wajahnya. Dia merasa bingung, kenapa dia jadi begini? kenapa aura Annelish begitu mendominasi?.

Annelish masih mengatur nafasnya, Zac mengelus punggungnya pelan. Menenangkan nonanya dengan sabar.

My Spoiled Bodyguard (COMPLETE)Where stories live. Discover now