10. Menyebalkan

190K 5.9K 107
                                    

Hei guys..!!!! Welcome back to my storyy...!!!!

Author comeback lagi!!! siapa yang kangenn???.

Jadi selama beberapa hari terakhir ini, Author lagi kurang enak badan sampai tidak bisa up guys... maafin Author yaa... Semoga cerita ini bisa menghibur kalian semuaa...

Enjoy and happy reading...

*

*

*

Dexter Nathaniel Orlando. Seorang pria misterius pemilik Orlando's Group yang bergerak di segala bidang elektronik. Memiliki paras tampan dengan tatapan menyesatkan dan penuh misteri, mampu memikat kaum wanita dari kalangan manapun. Tidak pernah ditemukan skandal apapun terkait masalah percintaannya sampai banyak yang berspekulasi dan mempertanyakan orientasi seksualnya. Sampai akhirnya untuk pertama kalinya muncul pemberitaan mengenai dirinya dengan putri konglomerat dari Ritzie Group, Annelish Crystalline Ritzie.

Duduk di hadapan Annelish saat ini di sebuah private room Hotel milik salah satu cabang yang dibawahi Alexander Xavier Ritzie, kakak Annelish sendiri. Dexter memandang cangkir kopi yang masih mengepul panas. Annelish masih menatapnya penuh kecurigaan. Di belakang keduanya berdiri Zac dan seorang lelaki yang menjabat sebagai asisten pribadi pria bernama Dexter itu.

"Tengah menjalani hubungan positif, hubungan seperti apakah itu Mr. Orlando?" Annelish memecah keheningan. Dexter menatap Annelish menilai sebentar.

"Telah membuat begitu banyak perbincangan, maaf jika membuatmu tidak nyaman Ms. Ritzie" respon Dexter.

"Aku bertanya-tanya, kenapa tiba-tiba anda membuat statement seperti itu Tuan?" tanya Annelish lagi.

"Hmm...hubungan positif seperti yang telah kuungkapkan ke media, bagaimana jika kita menjadikannya kenyataan Nona?" balas Dexter kemudian.

"Apa maksudmu Tuan?, hubungan positif seperti apa yang anda maksud?, apakah kau ingin bekerja sama dengan bisnis fashionku ini, kupikir tidak ada hubungannya fashionku dengan elektronikmu Tuan?" ujar Annelish menerka.

Dexter terkekeh pelan.

"Tentu bukan yang seperti itu Anne," balas Dexter kemudian. Annelish mengernyit.

"Kau memanggilku apa?" Annelish mengernyit.

"Anne?" balas Dexter.

"Kenapa kau memanggilku seperti itu?" Annelish tampak heran.

"Kenapa memangnya? ada yang salah?" Dexter menaikkan kedua alisnya.

"Hanya keluarga terdekatku yang memanggilku seperti itu, dan seingatku kau tidak termasuk Tuan Orlando" jawab Annelish.

"Yahh... aku tahu, tapi aku hanya ingin mencoba lebih dekat dengan orang yang memiliki hubungan positif denganku," balas Dexter kemudian.

"Apa maumu sebenarnya? hubungan apa yang kau maksud?" tanya Annelish mulai tidak sabar.

"Tidak perlu terburu-buru Nona, sebaiknya kita makan hidangan yang tersedia ini dulu," ucap Dexter mulai memakan makanannya. Annelish mulai kesal.

"Jangan bermain-main Tuan, katakan apa keinginanmu sekarang?" tanya Annelish menatap Dexter kesal.

"Siapa yang sedang main-main? aku mengundangmu untuk makan siang, bukan untuk main-main, jadi makanlah," jawab Dexter masih melanjutkan makan tanpa menoleh kepada Annelish.

Annelish menatapnya kesal. Dia juga curiga dengan maksud dan tujuan lelaki di hadapannya ini. Tidak dapat ditebak.

"Berpacaranlah denganku," ujar Dexter tiba-tiba. Annelish menghentikan makannya secara tiba-tiba.

My Spoiled Bodyguard (COMPLETE)Where stories live. Discover now