12. Jangan lihat Dexter

214K 5.5K 274
                                    

Hei guys...!! Welcome back to my story..!!!!

Author comeback lagi dong membawakan cerita kesayangan sahabat baby sekaliann...

Enjoy and happy reading..

*

*

*

Annelish kembali bertemu dengan Dexter setelah seminggu terakhir mereka bertemu. Pria itu benar-benar aneh dan misterius karena tidak menjelaskan apa-apa dan sekarang secara sengaja datang mengunjunginya ke kantornya, bahkan masuk ke ruangan kerjanya.

"Ada apa lagi kau datang ke sini Tuan?" tanya Annelish menatap Dexter.

"Mengunjungi kekasihku, ada yang salah?" balas Dexter.

"Aku tidak pernah merasa menjadi kekasimu," ucap Annelish.

"Sejak pertemuan terakhir kita, kuanggap kau itu kekasihku," ucap Dexter lagi.

"Wah.. kau itu benar-benar mengesalkan ya, sebenarnya apa tujuanmu menjadikanku kekasihmu?" kesal Annelish.

"Hmm... kau yang sangat sempurna, tentu saja tidak ada tujuan lainnya," ucap Dexter dengan wajah datar.

"Wajahmu bahkan tidak ikhlas mengucapkannya, sudahlah... hentikanlah semua kegilaanmu ini Tuan, jangan libatkan aku lagi dalam permainan konyolmu ini," ujar Annelish yang jenuh.

"Aku tidak sedang bermain-main Nona, aku datang ke sini ingin memberikan hadiah untuk kekasihku," ujar Dexter meletakkan sebuah kotak di atas meja Annelish.

"Apa ini?" tanya Annelish melihat kotak itu.

"Hadiah untuk kekasihku tentu saja, aku masih ada rapat 10 menit lagi, aku harap kau suka hadiahnya, kalau begitu aku pergi dulu ya Babe," ucap Dexter dengan wajah sedikit menggoda kemudian berlalu pergi meninggalkan ruangan Annelish.

"Apa-apaan ini?, dasar pria gila," kesal Annelish kemudian meraih kotak itu dan membukanya.

Sebuah kalung emas putih dengan Kristal bening yang terbuat dari berlian menjadi bandulnya. Terlihat elegant. Annelish menatapnya dengan wajah berbinar.

"Wah.. indah sekali... pria itu benar-benar kaya," gumam Annelish.

"Bukankah beruntung sekali wanita yang menjadi kekasihnya Zac?" Annelish mengajak Zac berbicara.

Zac yang sedari tadi hanya berdiri di sampingnya pun membuang muka cemberut.

"Kenapa kau ini?, kenapa malah membuang muka?" ucap Annelish lagi. Zac masih tidak mau menatap ke arahnya.

"Hei, kau tidak berpikir aku kekasihnya kan?, dia itu hanya pria gila yang mengaku-ngaku jadi kekasihnya Zac, aku kan hanya milikmu, kenapa cemberut begitu hmm?" rayu Annelish sambil mendekati Zac.

"Tapi dia memanggil Nona kekasihnya," kesal Zac cemberut lucu.

"Iya, tapi kan aku tidak menerimanya Sayang," ucap Annelish menenangkan.

Zac tetap menampilkan wajah kesalnya, dia tidak mau menatap Annelish sama sekali.

"Sudah sudah, sepertinya kau lelah sayang, ayo duduk dulu," ajak Annelish mengajak Zac duduk di sofa ruangan itu. Zac menurutinya pasrah.

"Kenapa Baby? masih cemburu?" tanya Annelish berusaha mendapat perhatian dari Zac,

Zac mengangguk dengan mata memelas.

"Ututuu... sayangku cemburu hmm?, sini sini peluk dulu," ucap Annelish memeluk Zac mesra yang membuat pria itu menggelayut manja dalam pelukannya.

"Aku hanya milikmu sayang, aku juga hanya mencintaimu, jadi tidak usah cemburu pada orang seperti dia ya," bujuk Annelish lagi mengusap-usap kepala Zac.

My Spoiled Bodyguard (COMPLETE)Where stories live. Discover now