20 Possessif (21+)

294K 4.7K 58
                                    

Hei guys...!!! Welcome back to my storyy...!!!!

Enjoy and happy reading..

*
*
*

Annelish bangkit dan menyibakkan selimut yang menutupi tubuh polos keduanya. Kepalanya langsung mendekati benda raksasa yang sedang digenggamnya. Annelish tersenyum smirk kemudian menjilat benda itu, merasakkan setiap urat yang menonjol di sepanjang benda tegang itu, kemudian memasukkan ereksi itu ke dalam mulutnya yang hanya muat menampung ujung kepalanya saja, yah hanya seperempat saja yang masuk. Annelish menyedot bagian yang mampu ia raih itu seperti menyedot minuman menggunakan pipet.

Mendapat perlakuan seperti itu membuat tubuh Zac melengkung ke atas. Lututnya sedikit terangkat sedangkan kepalanya mendongak bertumpu pada bantal yang dia gunakan.

"Aah... aahhh...," desah Zac ketika hisapan Annelish semakin kuat di batangnya. Belum lagi tangan wanita itu yang mengocok batangnya membuat Zac semakin melayang. Mata hitamnya semakin terpejam erat dengan mulut tak berhenti mengeluarkan rintihannya dan kesusahan mengambil napas. Zac merasakan bahwa otaknya seakan mati rasa, dan kebutuhannya untuk meledak semakin dekat.

"Aahh... gghhh," desah Zac ketika pelepasannya sudah diujung tanduk. Dia akan merasakan tubuhnya mengejang sebentar lagi dan akan melayang tinggi.

Namun semua itu tidak terjadi, ketika tiba-tiba Annelish menghentikan hisapannya, bahkan melepaskan sentuhannya dari batang Zac membiarkan batang itu tetap tegak berdiri dengan ujung yang sudah sangat merah.

"Aaahh... aahh hiks hiks...," Zac terisak frustasi karena Annelish menghentikannya. Tubuhnya yang tidak mendapatkan apa yang diinginkannya membuat Zac sangat sakit.

Sementara Annelish tengah memandangi Zac yang sedang menangis frustasi itu sambil tersenyum kecil. Kemudian merangkak menaiki Zac dan menekan batang berdiri Zac dengan perutnya, membuat Zac semakin tersiksa. Belum lagi wanita itu bukannya memasukkan batang keras itu ke miliknya, malah dia menciumi sepanjang leher, rahang, hingga ke telinga Zac. menggigit kemudian menghisap bekas gigitannya meninggalkan bercak kemerahan di sana. Hal itu membuat Zac semakin tak berdaya.

Annelish memandang hasil karyanya senang, padahal belum hilang karya miliknya di leher dan dada pria kekar itu. annelish terus menjilati dada Zac, mencari puncaknya dan menghisapnya gemas, sementara tangannya sibuk memelintir puncak satunya. Tangan satunya juga meraba perut bergelombang milik Zac yang keras itu dengan seduktif.

"Ngghhh...ehhhh...ehhh," Zac meringik bagai anak kucing tak berdaya. Kebutuhannya sudah sangat besar dan Annelish justru terus saja menggodanya. Seluruh tubuh Zac terasa sensitif membuat nafasnya tak beraturan. Oh tuhan Zac sudah sangat sekarat.

"Nona please...," pinta Zac memohon tak kuat lagi menerima semua rangsangan yang diberikan nona genitnya itu. Annelish masih saja sibuk memilin dan menghisap dada Zac dan kemudian dia memandangi wajah Zac.

"What? What do you want?" bisik Annelish sambil menjilat telinga Zac.

"Aaghhh... I wanna cum please...," ringik Zac tak berdaya. Rasanya sebentar lagi dia akan mati jika terus disiksa seperti ini.

"You wanna cum?" ulang Annelish yang kini menggesek milik Zac dengan miliknya. Hanya menggesek saja. Meninggalkan jejak basah di tubuh mereka karena milik Annelish sudah sangat basah.

"Yes... pleaseee...," mohon Zac memelas. Wajahnya sudah basah penuh keringat dan air mata.

Melihatnya Annelish segera memasukkan batang ereksi itu ke dalam celah sempit miliknya, menenggelamkannya dengan pelan sampai ujung batang itu menyentak masuk ke dalam Rahim miliknya.

"Aarghh.... Aargghh...sssshhh.. Nonaa..," Zac langsung mencapai puncak begitu miliknya sudah memenuhi Rahim Annelish karena sudah tidak tahan lagi. Tubuhnya tersentak-sentak kuat.

Annelish melihatnya sambil duduk di atas Zac dengan takjub. Babynya sangat seksi ketika sedang mengalami pelepasan begitu. Apalagi dengan peluh dan air mata yang membasahi sekujur tubuhnya.

"Wah kau langsung keluar Baby...," ucap Annelish takjub. Sementara Zac masih sibuk mengatur napasnya dan masih menikmati sisa-sisa pelepasannya.

[Halo pembaca setia My Spoiled Bodyguard, menginformasikan kalau membaca lanjutan part ini kalian bisa baca di eBook Google Play Book atau di aplikasi Kubaca. Terimakasih]

TBC.
Repost.  26-9-2020.
Ig : blackstarofin

See you in the next chapter...


My Spoiled Bodyguard (COMPLETE)Where stories live. Discover now