8 Zac Suci (21+)

347K 7.9K 1.4K
                                    

Hei guys...!!! Welcome back to my storyy..!!!

Author comeback seperti biasa menemani malam kalian dengan kelanjutan cerita baby dan Nona... Selamat menikmatii.

hope you enjot it, let's check this out..

Enjoy and happy reading...

*

*

*

"Sudahlaah, lebih baik kau pergi dari sini, aku tidak ingin melihatmu lagi, bekas wanita lain, besok kau tidak perlu bekerja denganku lagi, aku akan meminta bodyguard baru pada Daddy," ujar Annelish tenang.

"Nona...," Zac tercekat, seketika tenggorokannya tidak mampu mengeluarkan suara apapun, bahkan air mata sudah mengumpul siap tumpah di pelupuk mata pria itu.

"Pergilah," ucap Annelish kemudian. Dia baru saja akan mengangkat kakinya ke tempat tidur sebelum Zac memeluk kakinya, terduduk di lantai memeluk kaki Annelish dengan tubuh bergetar, kepalanya menggeleng pelan.

"Tidak... jangan lakukan itu... maafkan aku Nona... maaf hiks... aku salah, aku bodoh hiks... Nona aku tidak akan melakukan itu lagi, hiks hiks... kumohon jangan menyuruhku pergi Nona, maafkan aku...hiks... jangan menggantiku... hiks hiks," mohon Zac, dengan berurai air mata dan terisak hebat dan tubuh bergetar kuat.

Annelish memandangnya iba, tapi rasa kesalnya masih mendominasi, dia tidak sudi miliknya disentuh wanita lain, benar-benar tidak sudi. Tapi melihat Zac yang menangis hebat sambil bersimpuh memeluk kakinya membuatnya sangat tidak tega.

Zac mendongak memandangnya dengan wajah basah di setiap garis wajahnya, matanya sayu memelas dengan bibir bergetas, dan air mata yang tidak berhenti mengalir.

"Nona, apa yang harus kulakukan agar Nona mau memaafkanku?, aku akan melakukan apa saja Nona, kumohon Nona, berikan aku kesempatan," pinta Zac lirih dengan memelas. Annelish yang tidak tega itu pun menyerah.

"Baiklah aku akan memaafkanmu, tapi ada syaratnya," ujar Annelish akhirnya.

"Apapun syaratnya akan kulakukan Nona," balas Zac bersungguh-sungguh.

"Kau harus mandi dengan sangat bersih karena aku tidak ingin ada jejak apapun dari wanita itu yang tertinggal di tubuhmu, dan setelan yang kau gunakan hari ini, aku ingin kau membakarnya, aku tidak ingin ada bekas wanita apapun yang ada di tubuhmu," ujar Annelish.

"Baik Nona, terima kasih Nona," jawab Zac mengangguk mantap.

Zacpun meninggalkan kamar Annelish untuk melakukan apapun yang diperintahkan oleh nonanya padanya.

*

Suara gemericik air memenuhi ruangan kamar mandi bernuansa biru gelap itu. Terlihat Zac sedang menggosok lengannya dengan kuat bahkan lengannya itu sudah memerah karena terlalu kuatnya gosokannya.

"Aku kotor... aku kotor...," gumam Zac sambil terus menggosok lengannya kuat.

"Aku bekas wanita lain... tidak... harus dihilangkan...," gumam Zac lagi semakin kuat, bahkan kini lengannya itu sudah lecet dan mengeluarkan darahnya.

"Harus bersih, tidak boleh ada bekas apapun...," gumamnya dengan pandangan kosong tak memperdulikan lengannya yang sudah terluka itu.

"Nona benci bekas... aku bekas... tidak... aku bukan bekaas...aku bukan bekas hiks," isak Zac yang akhirnya merosot di lantai sambil menangis di sana.

Zac tidak pernah merasa setakut ini sebelumnya hanya karena telah menyentuh seorang wanita. Dia tidak pernah merasakan hal seperti ini sebelumnya. Zac selalu melakukan pekerjaannya tanpa membawa emosi apapun di dalamnya. Tapi kini bersama seorang wanita cantik konglomerat itu dirinya menjadi begitu tak berdaya. Dia menangis meringkuk di bawah shower di lantai kamar mandi dengan tubuh bergetar hanya karena merasa telah dibenci oleh majikannya. Sama sekali bukan sifat seorang Zachary Lincoln sang agen legendaris yang begitu tangguh.

My Spoiled Bodyguard (COMPLETE)Where stories live. Discover now