17 Missing You

168K 4.9K 178
                                    

Hei guys..!!  Welcome back to my story...!!!!

Author comeback lagi...  Langsung saja yaa

Enjoy and happy reading...

*
*
*

Paris, 09.00 AM waktu Prancis.

Terlihat serombongan orang yang berjalan menuju ruangan khusus di dalam sebuah gedung mewah. Mengadakan rapat khusus karena telah terjadi masalah yang cukup serius terkait beberapa cabang perusahaan. Annelish dan Alex benar-benar menguras tenaga dan pikiran untuk masalah ini sampai akhirnya ditemukan celah dan titik terang setelah 8 jam rapat dengan berbagai argument tajam.

Setelah itu, Alex membawa rombongannya kembali ke villa mereka yang berada di paris. Setelah makan yang sudah sangat telat karena mereka tidak sempat makan siang tadi, Alex dan Annelish langsung tidur karena kelelahan dengan hari ini. Tanpa sadar Annelish belum memberi kabar apapun seharian ini pada Zac. dia terlalu sibuk sampai melupakan hal itu.

Esoknya, saat terbangun dari tidurnya Annelish yang teringat Zac yang biasanya akan bermanja-manja padanya saat bangun tidur, merengek minta dipeluk karena kedinginan membuat Annelish segera mencari keberadaan ponselnya. Namun sudah setengah jam mencari ia tidak menemukannya dimanapun membuat Annelish pusing sendiri.

"Alex kau melihat ponselku?" tanya Annelish kepada kakaknya yang tengah sarapan itu.

"Yah... ponselmu kan jatuh ke dalam saluran selokan saat kita di luar Bandara kemarin," jawab Aex polos.

Annelish langsung terkejut mendengarnya, ia tidak pernah merasa menjatuhkan ponselnya.

"Benarkah? aku tidak merasa menjatuhkan ponselku kemarin," bantah Annelish.

"Iya memang tidak, karena aku yang menjatuhkannya," jawab Alex kemudian. Annelish melotot mendengarnya.

"Bagaimana bisa? apa yang kau lakukan? kenapa juga ponselku ada padamu?" kesal Annelish.

"Apa kau tidak ingat? kemarin kan kau menitipkan tasmu itu padaku saat akan ke toilet, terus ponselmu bunyi, aku akan mengangkatnya saat tanganku licin dan ponselmu jatuh, aku benar-benar tidak sengaja, maaf ya," ucap Alex dengan raut wajah menyesal.

"Siapa yang menelponku?" tanya Annelish penasaran.

"Siapa lagi kalau bukan Mom.. aku meneleponnya balik dengan ponselku setelah itu," jawab Alex.

"Bodoh... kenapa kau tidak bilang padaku sejak kemarin?" kesal Annelish.

"Kau kan tidak bertanya, lagipula aku lupa, kau kan tahu sendiri dari kemarin kita itu sangat sibuk," balas Alex dengan wajah cemberutnya.

Annelish menggerutu kesal karena kecerobohan Alex. Dan dia pun merutuki kebodohannya sendiri yang melupakan ponselnya begitu saja. Jika begitu dia tidak akan bisa menghubungi Zac, begitupun sebaliknya. Zac pasti sangat khawatir padanya karena dia meninggalkannya begitu saja tanpa mengucapkan apapun, hanya meninggalkan sebuah note saja.

Annelish mencemaskan Zac. apakah dia sudah makan? Annelish sadar jika Zac adalah seorang agen khusus yang sangat terlatih. Bertahan hidup tentu bukan menjadi masalah yang sulit untuk seorang Zachary Lincoln. Tapi Annelish juga ingat, kalau hal itu hanya akan berlaku jika tidak berhubungan dengan dirinya. Karena jika menyangkut Annelish, tidak ada Zachary Lincoln yang tangguh dan jenius. Hanya ada bayi lucu yang menggemaskan dan cengeng.

Oh Tuhan... bagaimana keadaan babynya saat ini?, apakah dia baik-baik saja?. Annelish sangat berharap Zac tidak menangis saat ini.

"Maafkan aku Baby... aku merindukanmu," sesal Annelish di dalam hatinya dengan kecemasan luar biasa di benaknya.

My Spoiled Bodyguard (COMPLETE)Where stories live. Discover now