22 Ancaman untuk Rica

101K 3.9K 116
                                    

Hei guys...!!!  Welcome back to my story...!!!!

Enjoy and happy Reading....

*

*

*

Annelish terdiam mendengar ucapan Dexter. Ditatapnya laki-laki itu dengan pandangan menyelidik. Namun wajah Dexter kelewat datar dan tidak menampilkan emosi apa-apa. Zac juga memandangi wajah Dexter dengan perasaan dongkol, namun wajahnya tetap kaku.

"Berikan aku alasan kenapa aku harus menikah denganmu," ucap Annelish akhirnya.

"Tidak ada alasan apapun, hanya ingin," jawab Dexter.

"Maka aku tidak bisa menikahimu," balas Annelish.

"Aku bisa membuat keuntungan yang besar untuk perusahaanmu bila kita menikah," ucap Dexter.

"Tanpa menikahimu aku masih bisa memberi makan keturunanku yang ke-delapan," remeh Annelish.

"Apa yang kau ingin aku katakan? apa kau ingin aku mengatakan aku mencintaimu begitu?" tanya Dexter terlihat jengah.

"Setidaknya alasan itu masih bisa diterima," ucap Annelish.

"Aku mencintaimu," ucap Dexter kemudian.

"Sayangnya aku tidak mempercayainya. Kau pikir aku bodoh huh?" ejek Annelish.

"Kau benar-benar keras kepala," ucap Dexter.

"Orang seperti dirimu tidak mungkin mengerti cinta," ucap Annelish yang kini berjalan ke kursinya, sebelum duduk di sana. Dexter masih diam bersandar di meja Annelish sebelum dia berdiri dan berbalik menatap wanita itu.

"Hm... kau benar, cinta bukan sesuatu yang kukenal. Memangnya apa hebatnya itu. hanya hal bodoh yang menyusahkan. Aku akan menunggu keputusanmu tentang pernikahan kita," ucap Dexter.

"Dan itu tidak akan pernah terjadi Mr. Orlando, aku tidak berminat menikah dengan orang sepertimu," ucap Annelish dingin.

"Kita lihat saja nanti," ucap Dexter dan berbalik meninggalkan ruangan. Pandangannya menatap Zac dengan tatapan yang sulit diartikan. Dia terus menatap Zac sampai hilang dibalik pintu.

"Nona tidak apa-apa?" tanya Zac mendekati Annelish.

"Kau lihatkan? laki-laki itu benar-benar menyebalkan. Aku tidak ingin berurusan dengannya, tapi kenapa dia selalu saja muncul," kesal Annelish.

Zac mendekati Annelish dan mengelus kepala wanita itu. Menenangkannya dan membawanya ke dekapannya. Annelish memejamkan matanya sejenak menikmati pelukan Zac. Sedangkan Zac tampak memikirkan sesuatu.

*

*

*

"Baik Tuan," ucap Zac mematikan sambungan teleponnya.

Pemuda itu beranjak mencari Annelish dan menemukan nonanya sedang berada di dapur tengah mengaduk sesuatu di baskom. Zac segera mendekatinya.

"Nona," panggil Zac. annelish menoleh.

"Baby? mau kemana?" tanya Annelish heran melihat Zac berpenampilan lengkap dengan segala atributnya.

"Tuan meminta Baby datang menemuinya Nona, sepertinya sesuatu yang penting," jawab Zac dengan raut serius.

"Menemui Daddy? ada apa?" tanya Annelish penasaran.

"Tidak tahu Nona," jawab Zac.

"Hmm.. lalu kau akan meninggalkanku di sini sendiri begitu?" tanya Annelish kikuk. Zac tersenyum.

My Spoiled Bodyguard (COMPLETE)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora