HMT 49 : About a boy waiting for his parents

427 91 36
                                    

📌Jangan lupa klik tombol vote sebelum baca 🌟🌟karena setiap vote dan komen kalian sangat berharga buat aku😇😇📌

****


"Ayah... Ibu..." lirih seorang anak kecil saat melihat hamparan desanya yang hangus terbakar dilahap kobaran api.

Anak malang itu baru saja keluar dari rumahnya karena tempat persembunyiannya itu mulai ditelan si jago merah. Asap tebal membuat nafasnya sesak yang memaksanya untuk keluar dari sana walau ia sudah berjanji untuk menuruti perkataan orang tuanya agar tidak meninggalkan rumah saat mereka pergi.

Banyak orang terkapar begitu saja dengan bersimbah darah dan beberapa bagian anggota tubuh yang terlepas. Tubuh anak itu bergetar hebat menyaksikan teror didepan matanya.

Jiwa-jiwa orang yang terkapar itu sudah keluar dari tubuhnya dan berubah menjadi roh magicsh. Hanya tinggal menunggu tubuh mereka hilang dengan sendirinya. Sedangkan jika mereka seorang wizard, tubuh mereka akan dibiarkan seperti itu kecuali ada ritual untuk memusnahkan jasad mereka. Tergantung juga dari cara mereka mati.

Ia mulai berpikir bahwa perkataan orang tuanya ada benarnya. Seharusnya ia tak keluar rumah. Saat hendak kembali, anak itu harus menelan pahitnya kenyataan bahwa rumah tercintanya runtuh dibagian depan setelah api itu mulai menggerogoti seluruh bagiannya.

"TIDAK!!"

Lututnya lemas dan membiarkan tubuhnya ambruk begitu saja dengan lututnya yang digunakan sebagai tumpuan.

"Aku...tidak boleh menangis. Ayah selalu mengatakan aku anak yang kuat. Mereka akan kembali, aku hanya akan menunggu"

Anak itu hanya berdiam disana cukup lama dan tak berniat pindah dari posisinya. Bahkan hingga api yang membakar rumahnya mereda dia tetap tak bergeser. Walau ia berusaha menguatkan dirinya, nyatanya anak itu berada diambang keputus asaan.

"Apa yang kau lakukan disini, nak?"

Suara lembut itu berhasil mengalihkan perhatiannya. Seorang wanita cantik dengan jubah putih menghampirinya. Ia tak terlalu memperhatikan ada seorang anak kecil lain yang bersembunyi dibelakang jubah putih itu mengintip malu-malu.

"Aku menunggu orangtuaku kembali" lirihnya.

Wanita itu menatap sekitarnya. Mengerti keadaan yang baru saja terjadi. Ia menyamakan posisinya agar sejajar dengan anak itu.

"Apa kau baik-baik saja?" tanyanya sambil mengelus surai halusnya.

"Aku..."

Ucapannya terhenti saat tubuhnya terguncang hebat. Lantas wanita itu langsung memeluknya dan mengusap-usap punggungnya. Membiarkan anak itu menangis dalam dekapannya seolah ia mengerti bahwa anak itu tak ingin seorangpun melihat tangisannya.

Anak yang lainnya hanya memandang heran dua orang didepannya.

Setelah tangisnya mereda, anak itu tiba-tiba saja tertidur. Saat berada dalam pelukan tadi, ia merasa sangat damai dan hangat, sehangat pelukan ibunya. Membuatnya merasa hilang penderitaan batin yang baru saja dialaminya beberapa saat yang lalu. Anak itu hanya tak tahu bahwa tadi ada dua roh magicsh yang ikut memeluknya sebelum kesadarannya menghilang. Ya, itu adalah roh orang tuanya.

Wanita itu hanya tersenyum hangat menyaksikan kedua roh yang perlahan mulai menjauh.

Ia memutuskan untuk menggendong anak itu di punggungnya.

"Ayo Kookie, kita pulang" anak itu hanya mengikuti langkah ibunya disamping.

"Ibu, tadi itu apa? Apakah mereka hantu?" tanya anak yang tadi dipanggil Kookie dengan wajah polosnya.

Hold Me Tight [TzuKook] 💎🌌Where stories live. Discover now