Part 44

360 20 6
                                    

Jangan lupa vote!
Juga di koment ya 😁😁😁

Vote 15+
Komen 5+
Lanjut....

💫💫💫

Nadia menatap cowok didepannya yang masih menggaruk tengkuknya. Berkonsentrasi, mencoba mengerti dengan jawaban yang sudah di jelaskan oleh Nadia.

"Gue masih belum paham yang disini. Nanti lo aja deh yang jelasin."

Mendengar itu Nadia menghembuskan napas pelan. "Yaudah, gue yang jelasin fisika aja semuanya hari ini. Lo yang ngebagiin kuis."

Cowok itu langsung memberikan jempolnya ke arah Nadia dengan cengiran khasnya.

"Tapi besok lo yang ngejelasin kimia." Kekeh Nadia membuat cowok didepannya mengangguk paham.

"Oke, kimia otak gue masih bisa nampung kok. Tapi kalo ada yang susah tetep aja gue nanya ke lo."

"Terserah lo aja deh Sa." Ucap Nadia melanjutkan mengerjakan soal bagian Saga.

"Gue ke kantin dulu deh ya Nad."

Nadia menatap jengkel ke arah Saga yang langsung saja melarikan dirinya keluar dari perpustakaan.

Puk puk puk

Nadia mendongak menatap Putri yang membawa beberapa buku. "Lu ngapain put? Kan lo disuruh belajar dulu baru gue masuk kelas."

"Iya ibu guru." Ucap Putri menyengir tak berdosa tetap pada tekatnya duduk di samping Nadia yang menggeleng pasrah.

"Gue tuh bosen banget Naaadds, sumpah ya lu harus tau gue semalem abis nonton drakor Nad sumpah gue nangis kejer banget parah masa-"

"Sssstt."

Putri mendelik menatap Nadia yang fokus mengerjakan soalnya." Lo kesini sama si Saga itu kan ya? Mana tuh orang?"

"Digindil kicing kili."

Tatapan putri terbelalak mendengar suara aneh dari mulut Nadia." Kesambet lo ya Nad? Serem banget."

"Gausa nanya-nanya Saga ke gue lah kesel."

"Eh mau nya ngomongin si brondong itu ya Nad. Ih gue kok kangen ya sama brondong yang bisa nyegerin mata gue-"

"Brondong?"

"Iya laki lo. Si Fariz... eh dia dah sekula kan ya sekarang. Ah tapi gue kesel dah, lo mainnya sama dia mulu emang ya gue dilupain."

"Apaan si lu."

"Ih nih orang diajak ngomong marah marah mulu. Cepet tua lo."

"Jangan bilang lo lagi PMS?"

Nadia melirik sekilas sebelum lanjut mengerjakan soalnya. "Tuhkan emang bener pantesan lu kayak mak lampir marah marah mulu."

"Nih buat lo." Ucap Saga yang tiba-tiba datang memeberikan Nadia sebatang coklat dan roti juga susu kotak berwarna pink.

Putri mendongak menatap Saga kesal.
"Kok Nadia doang gue engga!" Orang yang dipanggil pun hanya diam dan duduk didepan Nadia.

My BadBoy Only One [slow Update]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora