Part 23.

987 52 0
                                    

"Mau ngambil apa yang seharusnya jadi milik gue." Ucap Rahardian membuat Fariz dan Nadia melotot tak percaya.

Tangan Fariz mengepal kuat menahan gejolak untuk melayangkan tangannya itu. Iris mata hitam gelap Fariz kini menusuk indra penglihatan Rahardian dengan sangat tajam.

"Yang udah jadi milik gue. Ga akan pernah bisa jadi milik orang lain lagi." Ucap Fariz dengan penuh penekanan.

Nadia yang merasakan aura aura mencekam segera mendekat ke arah keduanya. Berdiri di tengah tengah guna menghalau jika terjadi kericuhan.

"Riz gue laper nih. Gua belom sempet makan. Ayok makan tega banget sih lo biarin gue kelaperan." Ucap Nadia sambil memasang puppy eys nya.

Fariz yang sedari tadi beradu tatap kini menunduk menatap Nadia yang kini merengek seperti anak kecil. Seingatnya Cewek itu sudah makan pas dia keciduk lagi berduaan eh bertigaan ama si jawara silat yang so cakep siapa lagi kalo bukan si Hariz anak XII IPA 3.

"Ssstt. Dedek manis duduk anteng dulu gih sana ngedeprok di lantai sambil liatin babang ganteng." Ucap Fariz sambil menepuk kepala Nadia  seperti anak kucing.

Nadia mengembungkan pipinya melihat Fariz membelakanginya lagi.

"Udah bekas gue masih pengen lo embat?" Ucap Rahardian dengan bisikan di kuping Fariz.

Bugh. "Anjing lo ya." Desis Fariz

Tangan Fariz menarik kerah baju Rahardian yang terjatuh di lantai. Lalu menghimpitnya ke deretan loker dibelakangnya.

"Kenapa gak terima cewek lo gue bilang bekas?" Ucap Rahardian dengan memasang senyum smirk nya.

"Bangsat!!!"

Fariz mempererat cengkraman tangannya pada leher Rahardian. Lalu memukulnya beberapa kali dengan sangat kencang.

"Lo itu laki. Mulut jangan kayak cewek lemes banget tuh mulut. Gue masih berbaik hati buat ga bikin lo sampe masuk rumah sakit apalagi kuburan."

"Kalo mau nyari gara gara sama orang kayak gue. Lo salah karna hidup lo gak akan tenang sama gue."

Fariz menendang cowok yang masih mengatur napasnya. Lalu pergi menarik Nadia yang sudah pucat.

"Riz dia gak bakal mati kan?"

"Kenapa ? Khawatir liat mantan lo gue pukulin? "
"Gue masih baik hati jadi tenang aja mantan lo itu gak bakal mati. Sebelum gue kehendaki."

"Aw sakit Nad." Ucap Fariz lagi saat Nadia mencubit lengan Fariz kencang.

"Biarin. Gue kesel banget sama lo."

"Kesel kenapa sih lo. Kesel gara gara gua mukulin mantan lo."

"Iyalah kesel."

"Terserah. Gue cape."

Setelah itu Fariz melepaskan genggaman  tangannya. Hari ini hari yang bener bener sial untuk Fariz.

Pagi pagi duit seratus ribu nya sudah melayang untuk traktir pak yanto. Setelah itu, dapat pukulan telak dari Fikri. Dilanjut lagi ngeliat pacar lagi dideketin ama si jawara HB dan tadi harus liat pacar berduaan sama mantan trus sekarang liat pacar ngebelain mantannya ? Apa yang lo rasain ketika lagi kayak gini ?

Fariz terus melangkah meninggalkan Nadia yang terus memanggilnya. Lebih memilih kembali kekelasnya daripada harus berhadapan dengan pacarnya. Sesampainya di kelas ia langsung membaringkan kepalanya dengan tangan kanan menjadi bantalnya.

"Lah ini bocah ngapa dateng dateng muka udah kusut banget?" Tanya adit yang melihat Fariz.

Adit menatap Reyhan dan Sandy secara bergantian. Lalu keduanya sama sama menggedikkan bahu.

My BadBoy Only One [slow Update]Where stories live. Discover now