Tak lama dari itu, Keyla kembali dengan rambut yang sudah digerai. Wajahnya masih basah karena air, bahkan piyamanya juga ikut basah. Mungkin cewek itu kelewat panik.

"Gue kepang aja ya, kasian yang di bawah pada nungguin lo." Shilla langsung mengepang rambut Keyla. Sedangkan Keyla sudah misuh-misuh di tempatnya.

"Keyla gak ganti baju?!" tanya Keyla.

"Gak ada waktu lagi, buruan ayo!" Setelah mengepang rambut Keyla, Shilla segera beralih menarik lengan Keyla untuk mengikuti langkah Adam yang sudah keluar terlebih dahulu.

Saat sudah berada di lantai bawah, Keyla langsung bersembunyi di belakang tubuh Shilla agar orang-orang tidak melihatnya.

"Ayo duduk, Sayang," ucap Almeta lembut. Keyla mengangguk pelan lalu duduk di tengah-tengah Almeta dan Aretha.

Shilla yang masih berdiri hanya tersenyum canggung dan hendak pergi. Namun sebelum itu terjadi, suara bariton milik Abiansyah menginterupsi pergerakannya.

"Ayo duduk di samping Adam, Shilla," ujar Abiansyah.

Shilla mengangguk kaku. "I-iya Om." Shilla berjalan sopan kemudian mendudukkan dirinya di sebelah Adam yang terpantau masih tidak berekspresi.

"Bisa dimulai, Bian?" tanya Andra selaku kepala keluarga Carlos. Ana yang berada di sebelahnya kali ini terlihat kalem, tak seperti biasanya yang selalu menempel pada Keyla.

Abiansyah tersenyum dengan sangat berkharisma. "Tentu saja, Andra," balas Abiansyah.

"Baiklah, untuk pembangunan hotel aku serahkan sama kamu. Aku yakin kamu bisa mengurus semuanya dengan rapi," ucap Andra.

Abiansyah mengangguk tegas. "Kamu tenang saja. Semuanya akan aku atur sebaik mungkin. Hanya saja, sekarang ada tikus di perusahaanku yang harus aku basmi dulu." Abiansyah tertawa garing setelahnya.

"Masih ada?" tanya Andra, cukup terkejut.

"Satu orang lagi," sahut Andrew yang sedari tadi diam menyimak.

Sementara itu Keyla hanya diam dengan kepala yang menunduk. Kalau hanya membahas masalah pekerjaan, kenapa ia harus ikut? Bukan karena apa, penampilannya kali ini membuatnya sangat tidak nyaman. Apalagi Keyla beberapa kali mendapati Kevan tersenyum mengejek ke arahnya. Cowok itu memang sangat menyebalkan di segala situasi.

"Untuk perihal Keyla dan Kevan bagaimana?" tanya Aretha. Tentu saja Keyla langsung duduk tegak saat namanya disebut-sebut.

Alena tersenyum hangat. "Iya nih, anak aku si Kevan mau ngajak Keyla tunangan. Katanya pacaran itu terlalu biasa aja," kekeh Alena.

Mendengar itu membuat Keyla terkejut bukan main. Sontak Keyla beralih menatap Kevan yang hanya tersenyum tidak berdosa.

"M-maksudnya apa ya?" tanya Keyla bingung. Pasalnya membayangkan bertunangan dengan Kevan saja bahkan tak pernah.

"Bang, ngomong gih." Alena menyikut siku putra sulungnya untuk segera berbicara.

Kevan menarik nafas sebentar lalu ia tanpa ragu menatap lekat mata Keyla.

"Lo mau gak tunangan sama gue?" Kevan bertanya mantap. Sementara itu Keyla dibuat sudah terbang sangat tinggi. Awas saja kalau ini hanya prank. Kalau iya, Kevan akan ia tabok nanti.

"Gimana, Sayang?" Abiansyah tersenyum lembut ke arah putri bungsunya yang masih terperangah.

"I-ini beneran, Pa?" tanya Keyla memastikan.

Abiansyah mengangguk menjawab pertanyaan Keyla. "Kamu tau? Sekarang Papa sudah mengerti bagaimana perasaan kamu. Kamu pasti resah banget kalo setiap hari dijagain sama bodyguard. Dan menurut Papa, ini adalah jalan yang terbaik. Karena kalo kamu sudah sama Kevan, berarti kamu gak perlu lagi bodyguard," tutur Abiansyah lembut.

KEYLASYA STORYWhere stories live. Discover now