53

44.8K 2.4K 388
                                    

Suasana di ruang tamu sungguh mencengkam. Bukan tanpa sebab, kehadiran dua orang paruh baya yang Keyla kenali itu sangat sukses membuatnya shock berat. Keyla terperangah, masih tidak percaya.

"MA! SI PIGGY UDAH SHILLA KASIH MAKAN!" teriak Shilla dari dapur seraya menggendong kucing kesayangan Mamanya, Piggy.

Gita melotot ke arah Shilla sekedar memberikan isyarat untuk diam. Shilla yang mengerti memilih untuk mendudukan diri di sebelah Gita yang terlihat serius. Jujur saja, Shilla juga sangat terkejut melihat kedatangan dua orang di hadapannya ini.

"Jadi bisa dijel--" Gita yang hendak berbicara menjadi urung kala suara Aldhi menyambut telinga mereka.

"Shilla, mana Piggy? Papa mau gendong dia," ucap Aldhi berhasil menarik atensi semua yang berada di ruang tamu.

Aldhi mengernyit bingung melihat tamu yang datang ke rumahnya pagi-pagi buta seperti ini. Namun tak elak juga, ia tetap bersikap ramah dan duduk di sebelah Shilla.

Aldhi menoleh ke arah Gita yang masih bergeming. Sedangkan Gita tampak berdeham.

"Jadi bisa dijelaskan?" pinta Gita sembari tersenyum.

Sang wanita tersenyum sambil menatap Keyla yang malah memalingkan wajahnya.

"Benar, Keyla adalah anak kandung kami," ucapnya sukses membuat Shilla dan Aldhi melotot.

"Gak! Keyla bukan anak kalian! Kalian gak punya putri bungsu, kecuali Adiba yang udah meninggal!" sahut Keyla cepat.

Kedua tamu tersebut adalah Almeta Melisa dan Abiansyah Sadeva, pasangan suami-istri dari keluarga Rheilando.

Abiansyah menghela nafas panjang. "Kami bisa buktikan sama kamu, Key," ujar Abiansyah gusar.

Keyla menipiskan bibirnya, membiarkan Abiansyah untuk menjelaskan lebih lanjut.

"Asalkan kamu tau, kamulah Adiba yang sesungguhnya," kata Abiansyah membuat Keyla semakin tidak mengerti.

"Gak! Keyla itu Ameli, bukan Adiba! Dan kalian sama sekali tidak memiliki putri bernama Ameli," sanggah Keyla, ia berusaha menahan isaknya.

Almeta yang hendak memeluk Keyla menjadi urung karena Keyla menghindar dan lebih memilih memeluk Gita. Almeta hanya bisa tersenyum miris melihat itu.

"Ameli dan Adiba adalah orang yang sama," lanjut Abiansyah. Keyla berusaha mendengarkan kembali penjelasan pria paruh baya itu walaupun gurat gusar wajahnya sungguh tampak.

"Ameli adalah panggilan dari kami untuk kamu, sayang. Adiba adalah nama yang sukar diucapkan, maka dari itu kamu lebih senang dipanggil Ameli. Katanya lebih simpel dan indah. Ameli sendiri singkatan dari nama kamu, Adiba Melusya Rheilando," papar Abiansyah.

Keyla mencerna semuanya dengan baik. Dipikir-pikir benar juga. Nama Ameli sangat berkaitan dengan nama Adiba. Namun gadis itu masih belum cukup percaya.

"Kamu jangan salah, kami mengawasi kamu dari jarak jauh. Kami diam-diam selalu menjaga kamu. Masih ingat kejadian dimana kamu hampir jadi korban pelecehan di toko buku? Yang menyelamatkan kamu waktu itu adalah Papa," kata Abiansyah membuat nafas Keyla tercekat.

KEYLASYA STORYOnde as histórias ganham vida. Descobre agora