1

117K 5.7K 288
                                    

"Key, bangun, Nak. Ini udah jam lima pagi. Kamu gak subuh?" ucap Hannah selaku bunda Keyla.

"Hm, iya Bun. Keyla bangun kok bangun," jawab Keyla dan segera duduk di tepi tempat tidur dengan mata yang masih menutup.

"Udah gih mandi. Habis itu sholat, kalo udah rapi langsung sarapan ya," ujar Hannah mengelus sayang rambut Keyla.

"Oke Bunda," balas Keyla sambil memeluk Hannah.

"Udah, sono gih mandi. Kalo telat, Bunda gak mau denger celotehan kamu ya," canda Hannah sambil melepas pelukan Keyla dengan lembut.

Keyla hanya mengangguk lesu dan bergegas menuju kamar mandi yang berada di dalam kamarnya tercinta.

Buk!

"Hadoh!" pekik Keyla sambil memegang jidatnya yang bertabrakan dengan dinding.

"Kamu sih! Buruan mandi habis itu sholat," titah Hannah dan segera keluar dari kamar Keyla.

Keyla bangkit dan masuk ke dalam kamar mandi dengan langkah gontai.

10 menit telah berlalu. Keyla keluar dari dalam kamar mandi dengan ekspresi yang segar. Setelah itu ia mengambil mukena dan segera melaksanakan sholat subuh dengan khusyuk.

Tak perlu menunggu waktu lama, Keyla telah menyelesaikan ibadah wajibnya. Setelah sholat, ia segera menggunakan seragam MOS nya dengan rapi. Ya! Hari ini adalah hari berlangsungnya kegiatan MOS yang menandakan bahwa ia telah menempuh pendidikan sekolah menengah atas di SMA Garuda Indonesia.

Dan kalian tahu, bagaimana caranya dia bisa masuk ke dalam sekolah super elit yang mayoritas berisi anak-anak pejabat negara itu? Tentu saja beasiswa! Ia mendapatkannya karena berhasil membawa emas dari ajang Olimpiade Science Internasional di Melbourne, Australia.

Sangat membanggakan bukan? Hannah sendiri bahkan tidak menyangka memiliki anak yang berotak emas. 

"Perfect!" guman Keyla sambil memandangi pantulan dirinya di depan cermin full body.

Penampilannya saat ini adalah rambut di kepang satu, seragam pas body tidak ketat, rok 2 cm di atas lutut, name tag warna pink besar di depan dadanya, serta kaos kaki panjang hitam yang membaluti kaki jenjangnya hingga atas lutut.

"Keyla! Udah selesai belum? Yuk makan!" teriak Hannah dari dapur.

"Udah Bun! Tunggu bentar!" teriak Keyla balik dan segera mengambil tas ransel warna maroon miliknya.

Keyla segera menuju meja makan untuk sarapan. Disana, sudah ada Hannah yang kini sibuk manata makanan di atas meja.

"Ye, nasi goreng!" seru Keyla senang lalu menghempaskan bokongnya di atas kursi.

"Pokoknya, kamu hari ini harus isi tenaga banyak-banyak biar gak cape terus pingsan," titah Hannah.

"Iya Bunda!" tanggap Keyla sambil tersenyum manis.

Keyla memasukkan sendok demi sendok nasi ke dalam mulutnya. Keyla dan Hannah menikmati sarapan mereka dalam keheningan. Hanya ada suara dentingan sendok yang menghiasi ruang makan itu.

"Bun, Keyla berangkat dulu ya," ucap Keyla seusai meneguk air mineralnya.

"Hati-hati ya Sayang. Semoga lancar," kata Hannah, ia tersenyum hangat seperti biasanya.

"Siap Bun. Keyla pergi dulu ya, Assalamualaikum," pamit Keyla sambil menyalami punggung tangan kanan Hannah.

"Waalaikumsalam," balas Hannah lembut.

Keyla keluar dari rumah dan segera menuju halte bus yang terletak tak jauh dari rumahnya. Ia menunggu kedatangan bus yang biasa mengantarnya setiap ia akan bersekolah. Jam telah menunjukkan pukul 06.18 tetapi bus masih belum menampakkan kehadirannya.

KEYLASYA STORYWhere stories live. Discover now