24

40.3K 2.2K 54
                                    

"Makasih ya bang, udah anterin Keyla", ucap Keyla sembari turun dari bus.

"Sip neng! Yaudah, abang pergi lagi ya", balas supir bus ramah.

Keyla mengangkat kedua jempolnya lalu masuk ke dalam sekolah. Ia menapaki kakinya melewati gedung IPA. Mengapa semua mata pagi ini menyoroti dirinya? Ah, mungkin hanya perasaannya saja.

"Dasar jalang eww!"

"Cewek cantik dengan kedok polos dateng gaes!"

"Jadi cewek kok ganjen amat sist?!"

"Kok mata gue tiba-tiba pedes yak?! Oh pantes, itu cabe lagi lewat wakakaka!"

Keyla tak mengindahkan pekikan keras semua orang yang mengejeknya. Ia hanya diam dengan tatapan lurus ke depan. Astaga, segitu buruk kah dia di mata orang-orang? Bahkan ia rasa, ia tak pernah mencari masalah sekalipun.

"Key", panggil seorang perempuan sambil tersenyum manis.

Keyla menatap sumber suara lalu ikut tersenyum. "Oh hai Kak Safi. Apa kabar?", ucap Keyla sekedar basa-basi belaka.

"Kabar aku baik kok. Kamu jangan dengerin kata-kata mereka ya! Udah biarin aja!", balas Safi.

Keyla menganggukkan kepalanya. "Makasih banyak ya Kak Safi. Kalo gitu Keyla ke kelas dulu", pamit Keyla dan pergi setelah Safi mengangguk.

Samar-samar Keyla mendengar bisikan-bisikan berisi pujian untuk Safi karena masih mau mendekati seorang playgirl seperti dirinya.

Keyla menghembuskan nafas kasar lalu membuka knop pintu kelasnya. Suasana kelas yang biasanya ramai kini menjadi sepi. Hanya ada seorang perempuan yang sedang menenggelamkan kepalanya di atas meja. Itu Shilla. Ada apa dengannya? Entahlah, Keyla merasakan ada sesuatu yang tidak beres hari ini.

"Assalamualaikum", sapa Keyla.

Shilla mendongakkan kepalanya, menatap Keyla dengan mata yang basah dan hidung memerah.

"Waalaikumsalam hiks!", balas Shilla kemudian bangkit dan memeluk Keyla dengan erat.

"Jang—jangan dengerin kata-kata mereka ya!", ucap Shilla di sela-sela tangisnya.

Keyla mengusap punggung Shilla dengan lembut. "Ada apa hm?", tanya Keyla.

Shilla melepaskan pelukan mereka dan segera menarik tangan Keyla setelah gadis itu menaruh tasnya terlebih dahulu.

Mereka berlari menyusuri koridor dengan semua mata yang tak lepas menatap tajam keduanya. Hingga sampailah mereka di depan papan mading yang kini tampak sangat ramai.

"Misi misi!", ketus Shilla sambil menerobos masuk untuk menjawab pertanyaan Keyla tadi.

Shilla melepaskan cekalannya lalu menatap Keyla sendu. "Nih, lo liat", ucapnya membuat Keyla melihat objek yang dimaksud Shilla.

Seketika matanya terbelalak kaget, ingin keluar ceritanya. Bagaimana tidak, mading itu dipenuhi dengan foto dirinya saat berpelukan dengan Nial semalam. Tak lupa dilengkapi caption bertuliskan 'CEWEK INI TERNYATA PURA-PURA POLOS GAIS! LIAT NIH! DI MALAM HARI DIA JADI PELACUR BUAT NGEMUASIN NAFSU OM OM ANJERRR!!! SEKARANG TEMENNYA SI NIAL BAKAL JADI TUMBAL SELANJUTNYA WKWKWK NGAKAK!'.

KEYLASYA STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang