17

49.9K 2.4K 243
                                    

"Hoammmmm!"

Keyla menguap lebar dengan mata mengerjap beberapa kali, mencoba untuk menyesuaikan cahaya yang masuk.

Ia keluar dari kamar untuk mencari keberadaan sang Bunda. Tetapi nihil, Bundanya tidak ada. Padahal hari mulai menghilangkan sinarnya dan akan berganti kegelapan.

"Bunda kemana?" gumam Keyla sudah khawatir.

"Masa masih ngajarin anak-anak les sih? Kan, seharusnya udah pulang."

"Mungkin masih di panti," ucapnya berusaha positive thinking kemudian berlalu mengambil air wudhu karena adzan maghrib telah dikumandangkan.

Keyla melaksanakan sholat maghrib dengan khusyuk sebagai unjuk rasa patuh dan taat terhadap perintah Tuhannya. Setelah selesai, Keyla kembali merapikan perlengkapan ibadah dan memilih duduk di tepi kasur.

~No tears left to cry-Ariana Grande

Suara ponsel tiba-tiba berdering, menandakan ada telepon yang masuk. Keyla dengan segera menggeser tombol hijau setelah melihat username penelponnya, 'Bunda Sayang'.

"Hallo, Bun, kenapa Bunda belum pulang? Keyla khawatir tau! Bunda sekarang ada dimana sih?"

"Key, Bunda masih di panti. Bunda Aisyah lagi di rumah keluarganya, jadi Bunda harus jagain anak-anak di sini."

"Oh, yaudah, Bunda kapan pulang?"

"Bunda gak tau, Key. Masalahnya si Abel lagi demam. Bunda mau bawa dia ke dokter."

"Jangan, Bun! Biar Keyla aja. Bunda jagain anak-anak di panti. Entar Keyla yang bawain Abel periksa ke dokter. Keyla ke sana sekarang."

Keyla langsung panik, mengambil asal hoodie yang tergantung di belakang pintu. Tak lupa menggunakan celana jeans biru tua, dan sepatu adidas putih-coklat.

Keyla mengambil slingbag putih kesayangannya guna menaruh barang-barang yang sekiranya penting

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keyla mengambil slingbag putih kesayangannya guna menaruh barang-barang yang sekiranya penting. Ia begegas keluar dari rumah dan tak lupa mengunci pintu.

Suasana jalan masih sepi, tapi itu tak membuatnya takut kali ini. Ia terus berlari dengan nafas yang memburu. Berharap kelak sampai di sana, Abel masih baik-baik saja.

"Demi Abel! Demi Abel! Demi Abel!"

Kalimat itu Keyla ulangi, sesekali berdoa dalam hati lalu mengeratkan pegangan pada tali slingbag.

"Hai, cewek!" Seorang cowok dengan penampilan urakan datang menghadang jalan Keyla. Cowok itu tersenyum miring, menatap penampilan Keyla dari atas sampai bawah seraya mengusap-usap dagunya.

"Keyla gak ada waktu! Keyla harus pergi!" kesal Keyla, hendak melangkah ke sisi kiri tapi kembali dihadang.

"Main-main sama Abang gak mau dulu ya?" goda laki-laki itu sambil mencolek dagu Keyla. Membuat Keyla lantas menatap jijik.

KEYLASYA STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang