10. At My Worst🍁

1.7K 249 14
                                    

At My Worst : Pink Sweat$
_______

Rukma duduk di samping Jagad, melihat kondisinya yang seperti ini membuat hatinya sakit. Dari semalam suaminya ini belum juga sadar, apalagi Jagad yang pamitnya memanggil tabib sampai sekarang belum tiba juga.

Digenggamnya tangan Andaru dengan erat, suaminya ini meski belum lama ada di sampingnya namun sudah mengisi separuh hati Rukma. Dia membutuhkan Andaru untuk hidup.

Derap langkah kuda yang terdengar membuat Rukma waspada, dia mengingat ucapan Jagad. Dia harus waspada, jangan sampai punggawa Lokapala menemukan keberadaan mereka.

Derit pintu yang dibuka secara paksa membuat Rukma terlonjak. Rukma mencari benda apapun untuk dijadikan senjata setidaknya untuk melindungi diri. Matanya tertuju pada keris milik Andaru, dia hanya perlu menusukkan kerisnya kan?
Rukma memeluk erat kerisnya, menunggu siapa gerangan yang membuka pintu secara paksa untuk masuk ke biliknya.

"Dia ada disini."

Jagad yang melangkah masuk diikuti dengan seorang wanita paruh baya.

"Nyai Waru?"

Ditatapnya lekat wanita itu yang sedang tersenyum kearahnya. Nyai Waru berhambur memeluk Rukma, menyalurkan kerinduannya.

"Kenapa Nyai bisa ada disini?"

"Pedepokan ku ada di belakang bukit itu."

Rukma mengangguk, mengurai pelukannya.

"Kenapa membawa keris? Apa ada yang menyakitimu?"

Pandangan Nyai Waru mengedar cemas.

"Ah tidak! Tadi kalian membuka pintu paksa, aku mengira itu punggawa Lokapala."

"Tolong lihat Raden Andaru, Nyai."

Suara Jagad membuat mereka menoleh, segera Nyai melihat keadaan Andaru. Dia meminta Jagad untuk menumbuk beberapa dedaunan untuk dioleskan ke luka Andaru.

"Pintu mu kau kunci rapat."

"Hah?" Rukma mengernyitkan dahinya, "Ah! Jagad meminta ku untuk waspada jadi aku menguncinya."

Nyai Waru membalut luka sayatan di lengan Andaru, dia juga melihat lengannya yang mulai membiru karena racunnya mulai menyebar.

"Bagaimana dia? Apakah lukanya separah itu?"

Rukma membantu Nyai Waru mengoleskan obat di tubuh Andaru, miris juga melihat banyak luka ditubuh kekar suaminya. Luka ikatan di pergelangan tangannya membuat Rukma sedih, suaminya diikat?

"Tolong carikan daun Amba, racunnya sudah menyebar."

Tanpa hitungan menit, Jagad segera pergi.

"Racun? Kenapa Andaru terkena racun?"

"Panah yang menancap di lengannya telah diolesi racun, itu bisa melumpuhkannya jika sudah menyebar."

"Kata Nyai tadi sudah menyebar?"

"Baru sampai bahu dan jarinya, kita hanya memotong yang tertular racun saja."

"Kenapa dipotong?! Tidak boleh! Jangan potong tangannya!"

"Bercanda! Kalau Jagad membawa daun itu sebelum terlambat, hal itu tidak akan pernah terjadi."

"Tapi.... Apakah punggawa Lokapala menggunakan racun di panahnya?"

"Tidak mungkin, mereka akan di kenai hukuman jika menggunakan racun. Ini seperti... Aku pernah melihat racun ini sebelumnya."

"Apa?"

Turn Back Time Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang