• 12. Keseruan Kemping •

Mulai dari awal
                                    

"Ya ... Kelompoknya Ara kalah, sekarang kalian maju kedepan. Selanjutnya kita lanjut permainan dan cari satu kelompok untuk mendapatkan hukuman menemani kelompok Ara." Ara bersama kelompoknya lantas berdiri dan maju kedepan untuk menunggu hukuman mereka.

Sampai akhirnya tiba di kelompok Raka. Mereka masih berdebat untuk memilih jubir karena Raka tak ada.

Dan karena Kurang kekompakan akhirnya kelompoknya Raka juga kalah. Dan harus maju kedepan untuk menanti hukuman mereka.

"Udah dapat 2 kelompok yang kalah nih dek, jadi mau apakan teman kalian ini" ucap Kak Indah.

"Gimana kalau di hukum joget aja kak," ucap salah satu siswa.

"Nyanyi aja kak," siswa lain menyaut.

"Joget sama nyanyi aja kak."

Dan masih banyak usulan untuk hukuman dua kelompok ini. Memang teman akan selalu merasa puas ketika teman yang lain tersiksa. Dan akhirnya ada satu siswa yang mengusulkan.

"Maaf kak, gimana kalau mereka dihukum untuk menampilkan salah satu bakat terpendam mereka," ucap Riko, anak IPA 4 yang mengikuti organisasi Pramuka dan Osis.

"Ya Riko kakak setuju. Sekarang kalian mempersiapkan diri untuk menampikan bakat kalian masing-masing." Dengan pasrah mereka semua mengangguk.

Satu persatu anggota dari kelompoknya Ara ataupun kelompoknya Raka, mulai menampilkan bakat masing masing. Dari yang membuat puisi, dance, stand up comedy, bahkan sulap menghilang pas sayang-sayangnya.

Sekarang giliran Ara yang terakhir harus menampilkan bakat nya.

Tak terduga-duga Raka datang.

"Assalamualaikum," ucap Raka.

"Waalaikumsalam"

"Raka, kok kamu baru datang kesini dan kamu lihat gara-gara gak ada kamu kelompok kamu kacau dan dihukum semuanya." ucap Kak Handoko.

"Maaf sebelumnya kak, tadi saya udah mau ke sini, tapi tiba-tiba kebelet ke toilet. Sekali lagi saya minta maaf kak," ujar Raka penuh penyesalan.

"Yaudah gapapa tapi kamu juga harus ikut dihukum ya."

Seorang pemimpin harus berada di garda paling depan ketika sedang menghadapi peperangan, dan berdiri di paling belakang ketika mereka menang.

"Siap kak," ujar Raka.

"Jadi Ara kamu mau nampilin apa?" tanya Kak Indah.

"Nyanyi kak" ucap Ara.

"Baik adik-adik, mari kita sama-sama mendengarkan Ara yang mau benyanyi," ucap Kak Indah penuh semangat.

"Maaf kak, nggak lebih baik duet aja sama Raka, kan Raka juga pinter nyanyi dan main gitar," usul Ifa yang mendapatkan pelototan maut dari Ara.

"Ide yang bagus, Ara... Raka... Gimana kalau kalian berdua duet aja gitu?" Tanya kak Indah dengan senyuman penuh arti kepada Raka dan Ara.

"Enggak kak." Tolak mereka kompak.

"Udah duet aja kalek. Ya gak temen-temen," ujar Andrian.

"Iya duet aja" serbu semuanya.

Semua siswa di sini bersama sama menyoraki Raka dan Ara agar mereka mau duet nyanyi bersama.

"Udah duet aja dek, kalau gak mau hukuman nya di tambah? " ucap Kak Indah wajah menyebalkan. Astagfirullahaladzim...

"Ya ... Gak bisa gitu kak" ucap Ara protes.

"Yudah, iya saya duet sama dia. Tapi, gak boleh ada hukuman tambahan lagi ya kak," ucap Raka pasrah.

KETOS VS PRADANA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang