Kedua Kalinya

1.5K 163 29
                                    


"Tapi kau janji jangan menyebarluaskan lagu ini. Bisa jadi masalah bagiku jika kau melakukannya." pesan Jisu pada Taewu sambil berjalan turun dari bus.

"Iya, aku janji." sahut Taewu yang berjalan di samping Jisu.

Bus itu melaju pergi melanjutkan perjalanannya. Taewu memasukkan kembali ponselnya dalam kantong setelah selesai mengirim lagu dari Jisu.

Mereka berdua berjalan menuju gerbang SMA Chungdam bersama dengan para siswa lain yang turun di halte yang sama dengan mereka.

Dari kejauhan tampak sebuah mobil sedan hitam terparkir tak jauh dari pintu gerbang sekolah mereka. Ada seorang pria berdiri dengan menyandarkan tubuhnya di mobil itu sambil memegang sesuatu di tangan.

Saat Taewu dan Jisu berjalan semakin dekat, mereka mendapati bahwa pria itu adalah direktur Chongsu. Direktur Chongsu menegakkan posisi tubuhnya dan tersenyum pada Jisu saat melihat gadis itu mendekat.

"Pagi Jisu." sapa direktur Chongsu sambil mengangkat benda di tangan yang sekilas terlihat seperti buku.

Jisu membungkuk memberi salam. "Pagi oppa."

Direktur Chongsu melihat sekilas pada Taewu dan sadar laki-laki itu sedang menatapnya tajam seperti sedang memperhatikan setiap gerakan yang akan ia lakukan. Direktur Chongsu lalu mengembalikan pandangannya pada Jisu dan tersenyum lagi.

"Sepertinya aku tidak bisa mengajarimu soal hukum Markovnikov seperti yang tempo hari kita bicarakan. Jadi aku memberikanmu ini. Di dalam buku ini semua hal tentang kimia organik bisa kau pelajari." ujar direktur Chongsu sambil menyodorkan buku bersampul hijau itu pada Jisu.

Jisu menyambut buku itu. "Oppa, terima-"

Belum sempat Jisu menyentuh buku itu, tangan Taewu langsung menyambar buku itu mendahului Jisu.

Taewu membolak-balikkan buku itu untuk mengamati sampulnya sambil mengangguk kecil beberapa kali.

"Ki-mi-a or-ga-nik." ucap Taewu yang mengeja judul buku itu.

Taewu membuka halaman per halaman buku itu dengan cepat. Ia lalu membalik buku itu dan menggerakkannya naik turun secara cepat seperti berusaha menjatuhkan sesuatu dari dalam buku itu.

Jisu menatap apa yang sedang dilakukan Taewu itu dengan heran, "Apa yang kau lakukan?"

"Memastikan bahwa dia tidak menyelipkan sesuatu di antara halaman buku ini." jawab Taewu.

Jisu menepuk pelan pundak Taewu, "Jangan mencurigainya seperti itu."

"Siapa yang tahu? Hanya untuk berjaga-jaga saja." gumam Taewu.

Taewu mendesah pelan lalu berkata setelah yakin tidak ada apapun di dalam buku itu. "Baiklah, buku sudah diterima."

"Sekarang pergilah dari sini." ucap Taewu dengan nada lebih serius dari sebelumnya sambil menggerakkan kepala cepat seperti sedang mengusir.

"Taewu! Jangan seperti itu." gerutu Jisu sambil kembali menepuk pundak Taewu karena kesal dengan sikap laki-laki itu pada direktur Chongsu sejak tadi.

"Oppa, maafkan dia. Aku akan mengembalikan buku ini jika sudah selesai kubaca." lanjut Jisu.

Direktur Chongsu mengarahkan tangannya ke kepala Jisu dan mengelus rambut gadis itu pelan, "Tidak perlu kau kembalikan. Aku memberikan buku itu padamu."

Kedua mata Taewu langsung melotot begitu melihat apa yang baru saja dilakukan direktur Chongsu pada Jisu. Ia menepis tangan direktur Chongsu dari rambut Jisu. "Ya! Sudah kubilang jangan pernah menyentuhnya!"

Dua WarnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang