Kemampuan Tersembunyi Park

1.3K 181 17
                                    

"Sedang apa kalian di sini?" tanya Jeni.

"Kami sekolah di sini mulai hari ini. Kau tidak lihat kami memakai seragam yang sama dengan kalian?" ucap Lisa sambil memutar tubuhnya memperlihatkan seragam yang ia kenakan.

"Kenapa kalian sekolah?" tanya Jeni lagi.

"Kau mempertanyakan kenapa kami sekolah? Pertanyaan macam apa itu?" seloroh Lisa.

"Maksudku kenapa kalian sekolah di sini? Dari sekian banyak SMA yang tersebar di seluruh Korea Selatan kenapa kalian memilih sekolah ini? Kalian tahu sendiri citra sekolah ini sekarang sedikit kurang baik diluar sana." jelas Jeni.

"Kalau begitu ayo kita perbaiki citra sekolah ini bersama-sama. Kita hapus rumor tentang Jisu itu." sahut Rose.

"Park Chaeyoung ini-"

Rose langsung memotong kata-kata Jeni sebelum ia menyelesaikan kalimatnya. "Berhenti melarang kami. Kami juga bagian dari kalian. Tapi kau tidak pernah melibatkan kami jika ada masalah. Kau selalu mencoba menyelesaikan semuanya sendiri. Kami juga ingin membantu."

Rose berjalan ke arah Jeni. "Dulu, saat orang yang bernama Sujin itu memfitnah Jisu soal ponsel kau bisa melawannya karena kau tahu siapa pelakunya. Tapi saat ini keadaannya berbeda. Kau tidak tahu siapa orang yang ada dibalik penyebaran rumor ini. Saat ini yang kau lawan bukan hanya orang, tapi juga opini yang dibuat media. Kau memerlukan kami, Jeni."

Jeni hanya diam sambil merenung mendengar kata-kata Rose.

"Kurasa dia ada benarnya. Masalah ini lebih besar daripada dulu. Saat itu rumor hanya menyebar di sekolah. Tapi yang sekarang, hampir semua orang tahu berita itu. Ditambah lagi identitas kalian sebagai trainee di salah satu agensi terbesar di Korea juga mulai diketahui banyak orang. Kita perlu banyak orang di pihak kita saat ini." jelas Taewu ikut membujuk Jeni.

Taewu berjalan menghampiri Rose sambil mengulurkan sebelah tangan. "Selamat datang di SMA Chungdam. Namaku Gong Taewu, aku teman satu kelas Jisu."

Rose membungkukkan badan sedikit untuk memberi salam tanpa menyambut tangan Taewu. "Namaku Park Chaeyoung, salam kenal."

"Wah, jadi kau yang bernama Taewu itu? Sunbae, ternyata kau tampan juga." celetuk Lisa sambil melirik Jisu yang tiba-tiba memelototinya dengan jengkel.

Lisa kemudian bersalaman dengan Taewu. "Namaku Manoban, Lalisa manoban."

"Kalian mungkin sudah mengenalku. Tapi tidak ada salahnya aku memperkenalkan diri lagi. Aku Kwon Juwon, teman satu kelas Jeni." gumam Juwon sambil membungkuk memberi salam pada Lisa dan Rose.

"Aku yang kau banting saat di Hongdae. Dan ini yang gitarnya kau rusak. Kuharap kau tidak melupakan hal itu, Juwon." ucap Lisa sedikit ketus.

Rose menyikut Lisa "Sudahlah, tak usah membahasnya lagi."

"Baiklah, apa ada yang bisa menjelaskan keadaannya pada kami?" tanya Rose sambil menyebarkan pandangannya pada orang-orang yang ada di sana.

Semua orang yang ada di sana kemudian berdiri membentuk lingkarang renggang sambil memperhatikan Jeni yang menjelaskan keadaan saat ini. Mulai dari klarifikasi yang ia dan Juwon buat, sampai kejanggalan yang ia temukan pada rekaman suara Taewu. Semua yang ada di sana mendengarkan penjelasan Jeni dengan saksama.

"Sayangnya kita masih perlu sesuatu yang bisa membuktikan adanya manipulasi dalam rekaman itu." ucap Jeni menutup penjelasannya.

"Kita bisa melakukannya dengan memeriksa spektrum gelombang suara dalam rekaman itu. Aku bisa melakukannya. Tapi aku perlu rekaman asli yang noise*-nya rendah." ujar Rose tiba-tiba.

Dua WarnaWhere stories live. Discover now