Kecocokan

1.3K 162 8
                                    

Direktur Chongsu berjalan masuk ke minimarket itu. Ia menghentikan langkahnya dan menoleh ke meja kasir. Pria itu melihat Jisu sedang duduk membaca sesuatu dengan serius di sana. Direktur Chongsu tersenyum lalu kembali berjalan menuju deretan rak bagian makanan instan di minimarket itu.

Direktur Chongsu mengambil satu bungkus ramyeon dan satu bungkus sosis besar. Ia kemudian menyeduh ramyeon itu dengan air panas dari sebuah mesin sampai setengah matang. Sambil menunggu, pria itu memotong sosis yang ia ambil tadi menjadi beberapa bagian kecil dengan sumpit. Setelah ramyeon itu selesai diseduh, ia memasukkan potongan sosis tadi ke atas ramyeon lalu menaruh ramyeon itu ke microwave yang ada tepat di samping mesin penyeduh tadi.

Direktur Chongsu baru saja akan menyalakan microwave itu. Namun ia mengurungkan niatnya ketika mendadak muncul sebuah gagasan di kepalanya. Ia menengok lagi meja kasir tempat Jisu berada dan melihat gadis itu masih ada di sana terpaku dengan bukunya.

Ia berjalan mendekati Jisu lalu berdeham, "Hei, microwave-nya tidak menyala."

Jisu yang dari tadi terus membaca sambil menunduk langsung mengangkat kepala. Ia sedikit terkejut ketika melihat yang ada di sana adalah direktur Chongsu.

"Ahjussi? Ada yang bisa saya bantu?" tanya Jisu ramah.

"Microwave yang di sana tidak bisa menyala" ujar pria itu sambil menunjuk ke belakang.

"Rasanya tidak ada laporan kerusakan yang masuk hari ini. Saya akan mengeceknya." sahut Jisu yang kemudian berdiri dan berjalan menuju tempat itu.

Jisu memperhatikan setiap jengkal bagian dari microwave itu. Ia melihat lampu indikator benda itu masih menyala. Ia kemudian mencoba menyalakan micowave-nya. Seperti yang ia duga benda itu memang masih bekerja dengan baik.

"Ahjussi, microwave-nya masih-" Jisu menghentikan kalimatnya begitu menolehkan kepala dan tak melihat direktur Chongsu yang ia kira ada di sampingnya.

Jisu berjalan kembali ke meja kasirnya dan mendapati pria itu sedang memegang buku yang ia baca tadi.

"Aku penasaran buku apa yang bisa membuatmu betah membacanya dalam waktu yang lama. Jadi ini yang selama ini kau baca?" gumam direktur Chongsu ketika menyadari keberadaan Jisu tak jauh darinya.

Direktur Chongsu tiba-tiba menutup buku itu. Ia menghirup napas dalam-dalam lalu berkata, "Hukum pertama, hukum Lavoisier. Pada sistem tertutup, massa zat sebelum dan setelah reaksi adalah sama dengan massa zat hasil reaksi."

Direktur Chongsu kemudian mulai berjalan menuju tempat microwave tadi sambil menenteng buku Jisu. "Hukum kedua, hukum Proust. "Perbandingan massa unsur-unsur penyusun suatu senyawa adalah tetap."

Jisu memasang senyum kecil di wajahnya dan berjalan mengikuti direktur Chongsu. "Hukum ketiga, hukum perbandingan berganda dari Dalton. Bila dua unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa, maka perbandingan massa dari unsur yang satu dalam senyawa – senyawa tersebut merupakan bilangan bulat sederhana jika massa unsur yang lainnya dibuat tetap."

Direktur Chongsu kini berdiri tepat di samping microvawe itu menunggu ramyeon miliknya matang. Ia berdiri sambil tersenyum ke arah Jisu. "Hukum keempat, hukum Lussac. Volume gas – gas yang bereaksi dan gas – gas hasil reaksi, bila diukur pada suhu dan tekanan yang sama berbanding sebagai bilangan yang bulat dan sederhana."

Mereka berdua kini saling bertatapan dan berkata secara bersamaan.

"Hukum kelima, hukum Avogadro.
Pada temperatur dan tekanan yang sama, volume yang sama dari semua gas mengandung jumlah molekul yang sama."

Dua WarnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang