142. Ego Sang Bunga -2-

Mulai dari awal
                                    

Trang

Dengan mudah Sasuke mengayunkan katana saljunya, sehingga katana mililk Zabuza terpental ke tatami. Zabuza tersenyum miring, ia dengan mudah membiarkan Naruto menarik Tenten menjauhinya, Sasuke mengambil alih tubuh Tenten. Wanita hamil itu pun dengan pasrah saat lengannya dicengkram erat oleh Sasuke.

Set

"Ku tanya, sekali lagi, siapa yang membayarmu?" Naruto kini menudingkan katana di leher Zabuza.

"Kalian bisa pergi dengan selamat bersama budak itu, asalkan kalian membiarkan dia hidup." Suara wanita kini bergema di ruangan itu. Haku, berdiri di belakang Sasuke dan Naruto, bersama dengan puluhan samurai  yang baru saja mereka kalahkan tadi.

"Naruto, kita dijebak." Sasuke memasang kuda-kuda siap menyerang.

"Khe..." Zabuza tertawa remeh, "Kalian tak perlu takut, cukup melepaskanku, orang-orangku akan membiarkan kalian keluar dengan selamat, bersama budak itu.

"Sasuke, kau bersiaga," Naruto meletakkan katananya pada sarung katana yang terletak di punggungnya. Ia menarik Tenten dari Sasuke, mengeluarkan pisau belati dari sabuknya lalu melingkarkan lengannya di leher Tenten seraya menuding wanita itu dengan pisau belati di tangannya.

Sasuke mengangguk ia melepaskan ancamannya dari Zabuza dan, Jenderal Samurai itu memasang kuda-kuda dengan katana yang siap menyerang siapapun.

Haku mengangkat telapak tangannya memberi isyarat pada para samurai di belakangnya untuk memberikan jalan pada Naruto dan Sasuke.

Mereka lepas dari kepungan Zabuza dan anak buahnya dengan mudah, hal itu semakin membuat tanda tanya besar di benak Sasuke. Namun Sasuke tak butuh waktu lama untuk mendapatkan jawabannya. Baik Naruto dan Sasuke dengan mudah melewati lorong dari pintu ruang tamu paviliun itu menuju pintu keluar utama, namun saat pintu keluar itu sudah semakin dekat.

Trang

Katana milik Sasuke refleks menangkis katana lain yang akan menyerang Naruto dari belakang. Naruto dan Sasuke terkejut, hanya satu orang samurai yang menyerang mereka. Naruto menoleh kebelakang. Pintu ruang tamu itu sudah tertutup, dan di belakang mereka tak ada satupun samurai suruhan Zabuza yang mengikuti mereka.

Dahi Naruto berkerut, safir birunya mengamati Sasuke yang bertarung dengan samurai  yang mengenakan pakaian hitam sama seperti mereka. Tapi ada hal yang aneh, selembar kain tipis berwarna hitam menerawang menutupi sepasang mata samurai itu, seolah tak ingin matanya terlihat jelas, dan dari postur tubuhnya Naruto, dapat mengetahui bahwa orang di balik pakaian samaran itu adalah seorang wanita.

Trang

Trang

Trang

Kemampuan samurai wanita itu tak dapat disepelekan, beberapa kali Sasuke nampak kualahan dengan serangan samurai wanita itu. Naruto harus turun tangan, jika tidak waktu mereka hanya terbuang untuk meladeni wanita itu. Tak mau buruannya lepas, Naruto tak meninggalkan Tenten begitu saja, ia menotok leher Tenten, hingga wanita itu berdiri terpaku dan tak bergerak. Naruto memasang kuda-kuda, dan ikut menyerang membatu Sasuke.

Trang

Trang

Trang

Fox And FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang