32. Tentang Sahabat

12.5K 686 15
                                    

Hai!
Kangen Aiden gak?
Kangen Kaila gak?
Kangen aku gak? HAHAH!

Aku update lagi! Adakah dari kalian yang nungguin?

________________________

32. Tentang Sahabat

Everything has change! Begitu juga persahabatan, kisah persahabatan gak selalu akan berakhir mulus tapi kita sama-sama gak tau ending dari cerita ini.

🌺🌺🌺

"Katanya sahabat kecil kenapa kak Aiden sama kak Raffa sering berantem?" Sinis Kaila menatap Ajil tak percaya.

Ajil menghela nafas berat, "gak ada pertanyaan lain?" Kekehannya sedikit kikuk.

Kaila memanyunkan bibirnya, "banyak sih! Tapi jawab dulu yang ini," balasnya memelas.

"Ada masalah pribadi diantara keduanya. Gue tau tapi gue gak bisa jelasin ke lo, gue pengin suatu saat Aiden atau Raffa sendiri yang cerita ke lo," jawab Ajil yang dibalas helaan nafas dari Kaila.

"Bukan karena gue pelit cerita ke lo, gue gak ada hak apa-apa buat cerita tentang masalah mereka apalagi tanpa izin yang punya cerita," "yakinlah suatu saat nanti salah satu atau bahkan mereka berdua bakal cerita ke lo. Gue gak pernah liat Aiden ataupun Raffa begitu sayang sama seorang cewek kek perlakuan mereka ke lo," kecuali orang itu, lanjut Ajil dalam hati.

Kalimat Ajil barusan membuat pipi Kaila merona, "Cepet amat dah blushing-nya," kekeh Ajil membuat Kaila bertambah malu.

"Kak kenapa kak Aiden di panggil Willy?" Tanya Kaila mengalihkan pembicaraan.

"Lo lupa nama Aiden itu Aiden William Abhivandya?" Tanya Ajil, dibalas gelengan oleh Kaila.

"Kami manggil dia pake nama ke duanya sejak Fire terbentuk, biar lebih keren dan sangar kata anak-anak Fire, tapi sebenernya gak sengaja denger dari keluarganya sih Aiden dipanggil pake nama itu." Ajil terkekeh mengingat usul salah satu anggota Fire waktu itu.

"Nama Willy langsung terkenal di dunia kami. Dunia berandal," lanjutnya menatap Kaila.

Berandal? Gumam Kaila pelan, namun terdengar jelas oleh Ajil.

Ajil menghela nafas, "ya berandal. Apalagi kata yang pantes buat anak-anak kek kami? Semua anak berandal kenal sama Aiden bahkan takut dan segan sama dia, lo tau karena apa?"

"Karena kak Aiden pendiri dan ketua Fire waktu itu?" Tanya Kaila yang terdengar seperti bergumam.

Ajil menggeleng, "bukan cuma karena dia pendiri Fire, lebih dari itu. Fire mah gak ada apa-apanya tanpa Aiden."

"Aiden terkenal, ditakuti dan disegani karena dia petarung yang hebat sekaligus sadis. Gak ada yang mau cari masalah sama dia karena kesadisannya itu. Dia gak suka ngebunuh lawannya sampe mati ditempat, dia lebih suka lawannya cacat seumur hidup sampe si lawan rasanya pengin mati tapi gak bisa mati, dia lebih seneng buat lawannya tersiksa dulu atau mungkin bunuh diri karena frustasi."

Kaila bergidik ngeri mendengar cerita Ajil, "eh gue bukan mau jelek-jelekin Aiden ya! Ntar lo salah paham lagi, cerita gue belom selesai."

"Eum lanjutin kak."

"Itu dulu sebelum Aiden keluar dari Fire tapi dampaknya sampe sekarang, hampir seluruh anak berandal segan sama dia. Aiden kek gitu karena dia gak mau diganggu, dia gak mau sahabat-sahabat dan orang tersayangnya disentuh oleh siapapun. Kesetiakawanan dia tinggi apalagi ke Fire walaupun dia udah keluar dari Fire tapi nama dia masih jadi yang teratas di Fire bahkan Raffa sebagai ketua ada dibawahnya dan Fire selalu dalam pengawasan Aiden."

"Terus kenapa kak Aiden keluar dari Fire?" Pertanyaan yang sangat membuat Kaila penasaran dari awal.

"Karena masalah di masa lalu, beberapa orang yang dia sayang pergi waktu itu. Satu meninggal dunia dan yang lainnya ninggalin dia karena nuduh dia yang nggak nggak."

"Siapa yang meninggal dan siapa yang pergi ninggalin kak Aiden?"

"Deon. Deon yang juga sahabat kecil Aiden, Raffa dan Vano meninggal saat kejadian waktu itu. Semua orang nyalahin Aiden, atas meninggalnya Deon. Aiden jadi benci dirinya sendiri dan beberapa hari kemudian dia mutusin buat keluar dari Fire, katanya dia gak pantes lagi jadi ketua maupun anggota Fire."

"Semua orang gak setuju, tapi Aiden sempet bilang katanya dia akan terus di belakang kami dan bakal maju paling depan kalo ada yang ganggu kami," Ajil mengatakan kalimat akhirnya dengan rasa bangga karena Aiden.

"Lo tau Vano yang mana?" Kaila menggeleng, pertanda dia tidak kenal dengan Vano.

"Orang yang waktu itu gangguin lo dan Raffa yang nolong lo," lanjut Ajil.

"Bukannya kata kakak dia sahabat kak Raffa dan kak Aiden?"

"Everything has change! Begitu juga persahabatan, kisah persahabatan gak selalu berakhir mulus tapi kita sama-sama gak tau ending dari cerita ini."

"Kenapa kak Raffa sangat amat benci sama Vano?"

"Bukan cuma Raffa tapi Aiden juga," Ajil menghela nafas. "Vano keluar dari Fire karena masalah dia dan Deon waktu itu, Aiden yang paling menentang tapi Vano bersikeras mau keluar dan akhirnya Aiden setuju tapi beberapa hari kemudian ada serangan dari Devil's Brother yang menyebabkan Deon meninggal, ternyata sebelum kejadian itu Vano sudah tergabung di Devil's Brother,"

"Masalah ini masalah terkusut di Fire. Awalnya kami ngira semua ini otak Vano karena salah satu anggota Devil's Brother bilang Vano yang ngebunuh Deon—ternyata nggak, Aiden dan Raffa nemuin bukti yang bunuh Deon itu Arga."

"Sebelumnya gue udah yakin Vano dijadiin kambing hitam atas kejadian itu dan see? Ternyata dugaan gue benar,"

"Btw lo laper nih?" Kekeh Ajil mendengar suara perut Kaila yang keroncongan. Wajah Kaila bersemu merah, malu untuk menjawab.

"Pecel lele depan juara! Yuk!" Ajak Ajil meraih tangan Kaila dan membawanya pergi.



🍡🍡🍡🍡🍡
Segini dulu yaa❣️

Suka gak?
Jangan lupa vote dan komen😗

Posesif (Ex)Berandal [ COMPLETED ]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن