13. Jangan

25.8K 1.4K 22
                                    

Jangan takut sama gue, gue manusia sama kayak lo masih makan nasi walau terkadang suka roti.

🌺🌺🌺

Sekarang Kaila sudah siap untuk maraton, hati Kaila tergerak untuk maraton pagi ini berbeda dengan biasanya yang lebih memilih pulau kapuk dari pada apapun.

"Kayee, Kaila lari dulu ya," Kaila meminta izin Kalila yang sedang membereskan rumah.

"Lari? Lari dari kenyataan kah?" Cibir Kalila.

"Maraton Kayee," Kaila mendengus sebal.

"Hati-hati, jangan jauh-jauh," Kalila mengingatkan adiknya.

"Kek apaan aja deh lo."

"Gue serius."

"Jaman udah canggih kalo ada apa-apa nanti gue telpon nine one-one," jawab Kaila santai.

"Telpon pacar dong! Jomblo terus sih lo," ejek Kalila.

"Bodoamat ya sist," Kaila malas menanggapi Kalila yang bakal tak ada ujungnya.


*


"Sendirian aja?" Sapa seseorang saat Kaila tengah asik duduk menonton pertandingan basket di lapangan dekat ia lari maraton.

"I-iya kak," jawab Kaila gugup mengetahui Raffa lah yang menyapanya.

"Kenapa sih? Lo masih takut sama gue? Gue masih makan nasi lho, ya walaupun terkadang makan roti juga sih," ujar Raffa panjang lebar. "Jadi kenapa Lo takut sama gue?" Tanya Raffa sekali lagi menghadap Kaila.

"Ng-nggak kak," jawab Kaila masih gugup.

"Jangan gugup gitu kali," Raffa terkekeh. "Oh jangan-jangan lo jatuh cinta sama gue?" Tanya Raffa tiba-tiba.

Kaila kaget mendengar ucapan Raffa yang PD tingkat tinggi.

"Sedih tau rasanya jadi gue, lo jauhin mulu," keluh Raffa memandang Kaila disebelahnya.

"Bukan gitu kak, kesan awal kakak nyeremin!" jujur Kaila. Kaila ingat betul bagaimana sikap awal Raffa kepadanya.

"Jujur banget ya lo!" Raffa terkekeh. "Padahal gue kemarin udah baik nolongin lo," lirih Raffa dibuat-buat.

"Ih jangan lupa kakak juga kemarin berantem," protes Kaila sedikit takut.

"Kalo gak berantem gak akan pergi tu mati anak," ucap Raffa dengan pandangan lurus.

"Mati anak?" Tanya Kaila menatap Raffa disampingnya.

"Udah jangan bahas dia," jawab Raffa ikut menatap Kaila.

"Kurang baik apa gue sama lo coba?" Raffa menghadapkan tubuhnya kearah Kaila.

"Kakak gak ikhlas nih nolongin aku?" Tanya Kaila polos.

"CK! Gak gitu maksudnya pinter," Raffa menyentil dahi Kaila gemas.

"Kak!" Seru Kaila, merasa sakit di dahinya akibat ulah Raffa.

"Apa?" Raffa mengacak-acak rambut Kaila. Kaila hanya memasang wajah kesalnya.

"Gue suka liat lo cemberut gitu, ada ekspresi lain selain takut sama gue," Raffa tersenyum melihat Kaila mengerucutkan bibirnya akibat ulah Raffa.

"Aku tu gak takut kalo kakak gak nakut-nakutin," jawab Kaila serius.

"Gue bukan setan apalagi Tuhan, jangan takut lagi sama gue," pinta Raffa tulus.

Kaila menganggukkan kepalanya dan tersenyum ramah tak adalagi perasaan takut pada Raffa. Raffa ikut tersenyum karenanya.


*


"Kaila! Lo gak apa-apakan?" Ucap Fely menyambut kedatangan Kaila.

"Apaan sih Fel?"

"CK! Gue denger ada anak SMA Cyber gangguin lo, bener gak sih?" Tanya Fely serius namun tidak ada respon dari Kaila.

"Cerita dong Kay!" Paksa Fely.

Dengan sedikit malas Kaila menceritakan kejadian kemarin saat diganggu oleh Vano termasuk saat ia ditolong oleh Raffa si perusuh sekaligus most wanted SMA Cendana.

"Lha tumben kak Raffa nolongin lo? Biasanya tu makhluk yang gangguin lo," cibir Fely.

"Gue gak seburuk itu kali," celetuk Raffa yang tiba-tiba datang.

"Eh kak—kak Raffa?" Sapa Fely tidak enak hati, ah lebih tepatnya takut.

"Ingat ya gue itu anak baik, tapi kalo ada yang jahat ke gue atau jelek-jelekin gue ke orang lain gue bakal berubah jadi jahat," jelas Raffa yang terdengar sedikit mengancam.

"Udah kak, Fely udah takut gitu," ucap Kaila menahan tawa melihat ekspresi Fely.

"Tapi gue serius! Gue gak suka sama orang yang asal ngomong," jelas Raffa menatap Fely.

"M-maaf kak," Fely menundukkan kepalanya.

Siapa sih yang gak takut sama Raffa? Selalu kasar, usil, biang rusuh dan yang pasti langganan ruang BK.

"Gue maafin," jawab Raffa cepat, sebenarnya dia juga ingin tertawa melihat ekspresi Fely.

Raffa merubah pandangannya menatap Kaila.

"Gue cuma mau kasih ini ke lo Kay, sebagai tanda maaf gue," ujarnya seraya memberikan cokelat. Makanan kesukaan Kaila.

"Wah terimakasih banyak kak Raffa," Kaila menerimanya dengan senang hati.

"Tapi kak, maaf untuk apa ya?"

"Maaf udah bikin lo takut selama ini, lebih tepatnya gue pengen lebih akrab sama lo kedepannya," ucap Raffa tersenyum lembut sedikit beda dari Raffa biasanya. Kaila hanya mengangguk mengerti.

"Gue ke kelas dulu ya, udah mau bel," ucap Raffa setelah hening sejenak.

"Siapa nama lo?" Tanyanya pada Fely yang sedang dalam keadaan sangat canggung bercampur takut.

"Fely kak," ucapnya ragu-ragu.

"Oke, Fely jangan asal ngomong lagi ya," Raffa tersenyum sengit lalu pergi dari hadapan keduanya.


🍡🍡🍡🍡🍡
Mungkin gak sih Kaila jadi akrab sama Raffa?

Mungkin juga gak sih Kaila bisa lupain Aiden dan berpaling ke arah Raffa?

Posesif (Ex)Berandal [ COMPLETED ]Where stories live. Discover now