29. Membingungkan

13.6K 727 29
                                    

Aku gak ada bosennya nanya ke kalian tentang "kalian suka gak cerita ini?"

Sumpah penasaran sama pendapat kalian, readers Aiden tercintahh:(
Tapi gak ada yang jawab:(

Aku butuh kritik dan saran untuk perkembangan cerita ini kedepannya hehe

Aku harap kalian suka ya cerita ini:(

Selamat Membaca ❣️
Semoga sukaaa😘

________________________

29. Membingungkan

Jika setiap orang yang mempunyai perasaan sensitif dibilang baper, jangan salahkan orang itu bila suatu saat ia mati rasa, tak berperasaan.

🌺🌺🌺

Kaila dan Fely berjalan menyusuri koridor. Fely sangat bersemangat pagi ini, ntahlah karena apa. Berbeda dengan Kaila langkah gontai yang ia tunjukkan menandakan bahwa mood-nya sedang tidak baik saat ini.

"Kenapa sih lo?" Ucap Fely tersadar Kaila terlihat sedikit tak bersemangat.

"Lo yang kenapa kek seneng bet dah pagi ini?" Ketus Kaila, kebiasaan Kaila saat mood-nya tidak baik bawaannya pengen makan orang saja.

Fely kembali tersenyum, "Ya seneng lah kan mau—" ucapnya terputus teringat sesuatu.

"Mau apa?" Tanya Kaila memicingkan matanya, menatap Fely penuh curiga.

"Mau belajar kimia, hari ini 'kan harinya kimia,"jawab Fely gugup, "tiga jam!" Lanjutnya mengeluarkan 3 jarinya, sedikit salah tingkah.

Duh mulut hampir aja keceplosan, rutu Fely dalam hati.

Kaila terlihat sedikit tak percaya, tapi Kaila bodo amat saat ini, terserah Fely lah mau apa, selagi tidak merugikan diri sendiri, orang lain, keluarga, agama dan negara.

"Nah lo kenapa mood keliatan buruk banget sampe ke muka-muka?" Tanya Fely mengalihkan pembicaraan. Kaila hanya mengedikan bahunya.

Kini mereka sudah sampai di kelas. Kaila menaruh tasnya, seperti biasa ia mengeluarkan selembar kertas untuk melukis atau menuliskan apa yang ada dipikirannya. Tapi... dimana pensil dan pulpennya?

"Jam berapa sekarang?" Tanya Kaila pada Fely yang tengah memainkan ponselnya, Kaila duga pasti Fely sedang membaca cerita wattpad.

"Enam lima puluh," jawab Fely tanpa melirik Kaila.

"Berarti masih sepuluh menit lagi ya bel bunyi?" Tanya Kaila pada Fely. Hanya memastikan.

Fely mengangguk, "kenapa?" Tanyanya menatap Kaila yang sudah berdiri dari kursinya.

"Mau beli pulpen sama pensil," jawab Kaila lalu meninggalkan Fely.

*
Kaila sudah membeli pensil dan pulpen dan sekarang bermaksud kembali ke kelas. Kaila mengedarkan pandangannya, berharap dia bertemu 2 lelaki yang ia cemaskan akhir-akhir ini.

Bukan serakah, jujur Kaila masih sangat mencintai Aiden. Memang terdengar agak lebay dan terlalu cepat baru beberapa bulan dia mengenal Aiden, tapi begitulah adanya.

Dan juga Kaila mulai belajar menyayangi Raffa tapi sebagai seorang kakak. Sikap Raffa yang perhatian walaupun sedikit kasar dan memaksa tapi Kaila tau Raffa begitu karena sayang padanya.

"Kak," panggil Kaila pada seseorang.

Lelaki itu menautkan alisnya bingung, kenapa tiba-tiba gadis itu memanggilnya.

Posesif (Ex)Berandal [ COMPLETED ]Where stories live. Discover now