11. Saingan!

27.9K 1.5K 21
                                    

Lucu ya ketika seseorang membencimu karena merasa tersaingi.

🌺🌺🌺

Semakin hari Kaila dan Aiden semakin dekat dan akrab, bahkan banyak yang mengira Kaila dan Aiden sudah menjadi sepasang kekasih. Tentu saja dengan ketenaran Aiden di sekolah banyak siswi SMA Cendana yang merasa sakit hati bahkan memasang tatapan benci kepada Kaila.

*
Pelajaran biologi membuat mata Kaila mengantuk sampai berair, untung saja bel istirahat segera berbunyi. Kaila cepat-cepat ke toilet untuk membasuh wajahnya agar kantuknya segera pergi.

"Seger juga kan muka gue kalo gini," gumam Kaila memandang pantulan wajah didepan kaca toilet.

"Seger ya?" Tanya Bella—Arabelle Chalondra—.

Kaila hanya mengangguk polos dan tersenyum ramah ke arah Bella. Namun, mata Bella menatap hal sebaliknya kearah Kaila.

Tatapan Bella membuat raut wajah Kaila berubah, sedikit canggung dan takut.

"Lo pasti Kaila kan?" Tanya Bella datar dengan tatapan tajam tentunya.

"I-iya kak," jawab Kaila ragu.

"Lo pasti taukan kalo gue suka sama Aiden sebelum lo ada disekolah ini?"

Kaila hanya menggelengkan kepalanya, dia kenal orang di hadapannya sebagai siswi terpopuler tapi tidak untuk rasa cintanya kepada Aiden.

Bella mengeluarkan smirk smile khasnya. "Gak mungkin! Semua orang di sekolah ini tau kali gue suka sama Aiden!"

"Maaf kak tapi aku gak tau," ucap Kaila mulai tidak tenang.

"Maaf kak aku buru-buru," ucap Kaila tanpa pikir panjang, bermaksud meninggalkan Bella sendirian.

Dengan cepat Bella menarik rambut Kaila dari belakang.
"Mau kemana Lo?!" Tanya Bella dengan tarikan rambut yang semakin kencang.

"Sakit kak!" Kaila meringis dan berusaha melepaskan tarikan rambut Bella.

"Lebih sakit lagi hati gue, liat lo gak tau malu deket-deket sama Aiden!" Bella semakin menguatkan tarikannya.

"Maaf kak," air mata Kaila mulai turun, terasa seperti kulit kepalanya akan segera mengelupas.

"Maaf aja gak cukup. Gue udah benci banget sama lo! Lo jauhi Aiden atau lo gak bakal ngerasa aman disekolah ini! Ngerti lo?!" Ancam Bella.

"I-iya kak!" Bella menghempaskan tarikan rambutnya pada Kaila lalu pergi meninggalkan Kaila sendiri.

Kaila hanya bisa menangis, meluapkan kekesalannya. Namun Kaila sadar dia tidak boleh terlalu lama disini, sebelum Fely mencarinya.

Kaila kembali membasuh wajahnya, merapikan pakaiannya dan kembali ke kelas dengan wajah yang sedikit murung.


*


"Kay! Lo ngapa dah? Perasaan tadi masih happy bener kenapa sekarang jadi kalem gini?" Tanya Fely memperhatikan wajah Kaila, Kaila tidak memberi tanggapan sedikit pun.

"Pasti Lo kesambet jin toilet sekolah ini ya? Ih serem," canda Fely memasang wajah takutnya. Namun lagi-lagi tidak ada tanggapan.

Fely melirik Kaila
"Kay gue serius tau!"

Fely duduk menghadap Kaila.
"Kay kalo ada apa-apa cerita dong sama gue!"

"Felyyy," lirih Kaila memeluk Fely di hadapannya.

"Kan udah gue duga pasti ada yang gak beres, kenapa sih?" Tanya Fely dengan Kaila yang masih di pelukannya.

Kaila melepaskan pelukannya
"Gue di labrak sama kak Bella," lirih Kaila.

"Arabelle Chalondra?" Fely mengerutkan alisnya. Kaila hanya mengangguk.

"Gue gak percaya, dia kan friendly banget njirr," ucap Fely membuat Kaila melepaskan pelukannya.

"Pasti karena lo deket sama kak Aiden?" Tebak Fely tepat sasaran dengan rasa sedikit tidak enak karena tidak mempercayai Kaila sebelumnya.

"Kok lo tau?"

"Sebenarnya itu bukan berita yang baru sih, semua orang di SMA Cendana termasuk ibu-ibu kantin juga udah tau," jawab Fely menggaruk tengkuknya.

"Kok lo gak ngasih tau gue?" Protes Kaila namun dengan nada yang pelan tidak seperti biasanya.

"Masa iya sih gue harus merusak suasana hati lo yang lagi berbunga-bunga dengan ngasih tau soal gituan? Kak Aiden sendiri pun gak cerita ke lo."

"Kak Aiden tau?"

"Gak perlu ditanya kali Kay," ucap Fely tersenyum kaku.

"Tapi kok kak Aiden gak pernah cerita?" Tanya Kaila menormalkan suaranya.

"Gak mungkin lah Kay! Kak Aiden pasti mikir lo bakal jauhi dia kalo lo tau soal itu," ucap Fely menduga-duga tapi sangat masuk akal.

"Kayaknya emang gue harus jauhi kak Aiden deh Fel," ucap Kaila mantap.

"Jangan bodoh Kay! Cinta itu menguatkan, masa karena orang kayak gitu aja lo lemah? Yang ngejalanin itu lo dan kak Aiden bukan dia!" kesal Fely karena sikap bodoh Kaila.

"Gue diancam Fel, lo tau kan Arabelle Chalondra itu cantik, pinter, populer dan kaya? Dia bisa lakuin apapun, liat aja pengaruh orang tuanya disekolah ini tu gimana," ucap Kaila putus asa. Jujur Kaila memang sudah menaruh perasaannya sangat dalam kepada Aiden.

"Kenapa gak kasih tau kak Aiden?" Fely memberi usul tapi Kaila dengan cepat menggelengkan kepalanya.

"Urusannya bakal ribet Fel," Fely mendengus kesal. "Gue mohon lo jangan kasih tau kak Aiden atau siapapun soal ini. Okay?"

"Tapi kak Aiden harus tau Kay! Kalo gak ya kalian bakal susah sendiri karena hubungan kalian direcoki sama tu orang," bujuk Fely.

"Fel pleaseee, kalaupun nanti gue dan kak Aiden bakal bersatu pasti akan ada jalannya kok," ucap Kaila memohon, kalau sudah seperti ini Fely pasti akan mengalah.

"Oke! Oke!" Fely memaksakan senyum di wajahnya. "Tapi lo janji ke gue, jangan pernah galau-galau!" Ancam Fely, Kaila tersenyum.

Dalam hati Kaila, dia juga tidak yakin perihal dia tidak akan memikirkan masalah ini, terlebih lagi dia sudah sangat jatuh hati kepada Aiden, apalagi Kaila termasuk tipe manusia yang over thinking, sangat mustahil untuk tidak memikirkannya.

🍡🍡🍡🍡🍡
Siapa yang termasuk manusia over thinking selain saya dan Kaila di sini????????

Ngaku lo!

Posesif (Ex)Berandal [ COMPLETED ]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz