PART 25 : TERPENCAR

6.1K 1.1K 281
                                    

Yang awalnya dekat dan melekat, tiba-tiba retak, rusak, lalu lama-kelamaan berjarak.

***

Bersamaan dengan suara dingin itu, pandangan Gemaya mendadak gelap. Terhalangi jaket milik Dewangga yang kini menangkup di atas kepalanya. 

Dengan begini, Gemaya bebas menangis tanpa merasa terhakimi dengan tatapan sinis orang-orang yang berlalu-lalang di depannya.

"Lo bisa nebeng gu -"

Kalimat yang ingin diucapkan Dewangga tertahan. Dari jarak yang tak begitu jauh, ia melihat Jekson melangkah menuju taman. Selama beberapa saat keningnya berkerut. Ia bimbang.

Sesekali Dewangga melirik punggung Gemaya, lalu kembali mengawasi Jekson. Ia harus memastikan jika laki-laki itu belum melihat keberadaannya dan Gemaya di kursi taman.

"Besok balikin jaket gue," ucap Dewangga singkat, lain dengan apa yang sebenarnya ingin ia katakan.

Awalnya Dewangga berniat memberi tumpangan pada Gemaya. Itung-itung amal dan pendekatan agar ia bisa mengorek informasi lebih detail mengenai Gembulan dari Gemaya.

Tapi begitu Jekson muncul untuk menjemput Gemaya, rencana Dewangga berubah. Cepat-cepat ia bersembunyi di balik pohon besar yang ada di taman.  Pohon tua itu berada tidak jauh dari kursi panjang yang diduduki Gemaya.

"Gem, lo kalo milih tempat mewek yang lebih elit dong."

Keyakinan Dewangga naik berkali lipat begitu mendengar jelas suara Jekson.

Ya, bener, dia pacarnya Gembulan. Tapi kenapa Jekson malah lebih sering sama Gemaya? Jangan-jangan mereka selingkuh? Wah, Gemaya sama aja nusuk sahabat sendiri, dong!

Dewangga melayangkan tinjunya ke pohon. Aneh. Setiap kali ada yang menyakiti Gembulan, hatinya pun turut sakit. Bahkan kini secara sukarela Dewangga juga ikut mengurusi masalah Gembulan, yang sebenarnya tidak ada kaitan dengan dirinya sendiri.

Gue kuker atau kenapa, sih? Ngapain gue di sini? Buat apa? Memangnya setelah bantu Gembulan gue dapet apa? Uang sekoper? Mobil impor? Enggak, kan?

Sempat kehilangan fokus beberapa saat membuat Dewangga nyaris kehilangan jejak Jekson dan Gemaya. Untungnya ia cepat-cepat berlari menyusul sepasang sahabat atau... kekasih itu?

Entahlah, Dewangga sendiri masih tidak mengerti. Ia harus segera mencari jawaban, serta bukti untuk mengungkap kebenaran status hubungan Jekson dan Gembulan.

Kalau mereka berdua just a friend, itu artinya Dewangga masih punya kesempatan, kan?

***

Jekson melirik Gemaya yang duduk di sampingnya. Air matanya tak berhenti menetes. Meski sudah dibawa menjauh dari orang-orang yang membuatnya menangis, hati Gemaya masih saja terasa sesak.

Hati Gemaya semakin hancur usai mengecek notifikasi sosial medianya. Niatnya hanya ingin mengusir penat, eh malah rasanya semakin berat. Komentar di feed instagramnya dihujani cacian dari netizen.

Gemaya juga mendapat direct message dari beberapa produk kecantikan ternama yang membatalkan kontrak kerja sama dengannya.

"Udahlah, duit bisa dicari lagi." Jekson melirik tampilan layar ponsel Gemaya. "Lo alih profesi aja, Gem."

Gemaya melirik tanpa minat. "Apa?" Namun akhirnya tak tahan untuk berkomentar.

"Jadi pendamping hidup gue," tukas Jekson serius, lalu selang beberapa detik ia terbahak sendiri.

GEMAYA (SUDAH TERBIT)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon