PART 37 : TAK TERKEJAR

3K 769 196
                                    

LEBIH KANGEN GEMBULAN ATAU GEMAYA?

JANGAN LUPA POST DI STORY NOTIFIKASI GEMAYA UPDATE BIAR TEMEN KALIAN TAHU, YA!

Oh, iya. Nanti malem aku mau kasih ekstra part Story Calling, yah! Mana suara bucinnya Okan?

maaf kemarin aku nggak jadi up, karena lagi riweh di RL. 

Jangan lupa ramein komen di lapak ini juga, ya, biar aku semangat! ILY 3000 DOLLAR!

aku ingetin sedikit scene part sebelum ini : (Gemaya ngamuk gegara gaun rancangan Rose beda dari sebelumnya. Warnanya norak dan model gaunnya menurut si Gemaya enggak banget. entah siapa yang udah nuker gaun itu, tapi Rose tentu menjadi tertuduh pertama. Saat Gemaya berlari dari gedung tempat gladi bersih Pekan Seni, tiba-tiba ada seorang lelaki yang memanggilnya. )

***

"Lo mau kabur ke mana? Ke tubuh Gembulan?"

Deg!

Seluruh syaraf Gemaya seketika mati rasa. Ia tidak bisa berbalik, bahkan hanya untuk melirik lelaki itu saja ia tidak berani.

Bersamaan dengan suara berat yang menahan langkah gadis itu, seseorang mencekal lengannya dari belakang.

"Maksudnya?" tanya Gemaya. Ia menyingkir, mundur beberapa langkah, berbalik dan menatap sosok itu dengan mata nyaris copot.

 Ia menyingkir, mundur beberapa langkah, berbalik dan menatap sosok itu dengan mata nyaris copot

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dewangga menatapnya penuh selidik. Namun selang beberapa detik, raut wajah lelaki itu berubah. Benar, rupanya ia hanya ingin mempermainkan Gemaya.

"Maksud gue..." Ia sengaja menjeda ucapannya untuk melihat reaksi Gemaya. "Selama ini kalau ada apa-apa... Lo selalu sembunyi di belakang Gembulan, kan?" tanyanya, terdengar ambigu.

"Waktu kasus nyokap lo rame diberitain media, lo minta Gembulan buat pura-pura jadi sepupu lo, kan?"

Gemaya ingin mengabaikannya, namun lelaki itu masih menahan lengannya. Entah apa yang sedang direncanakan, tapi tampaknya Dewangga mengetahui sesuatu.

"Kenapa tadi lo harus marah, sih? Maksud gue, lo kadang marah di situasi yang sebenernya nggak perlu lo sampe semarah itu." Dewangga keheranan. "Paham, kan, poinnya di mana?"

Habis sudah kesabaran Gemaya. Gadis itu mencekal tangan Dewangga lalu menyentaknya dari lengan. Ia tidak mengerti kenapa Dewangga selalu tampak tertarik mencampuri urusan pribadinya. 

Apa mungkin Dewangga bagian dari mata-mata paparazzi? Atau jangan-jangan, selama ini Dewangga hanya berpura-pura baik pada Gembulan agar bisa mengorek informasi soal Gemaya?  Oh, nggak semudah itu menjatuhkan gue, Dew.

Karena bagi Gemaya, tidak ada yang bisa dipercaya di dunia ini. Setiap tindakan seseorang pasti memiliki tujuan dan maksud tertentu.

Tidak ada yang benar-benar tulus.

GEMAYA (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang