PART 5 : SAMAR-SAMAR

9.5K 2.1K 535
                                    

Ngopi ngapa ngopi?
Diem-diem baeeeeeee...
Diduga pelit voment, seorang gadis gagal move on dari mantannya yang sudah punya gandengan lagi.
Sekian.

***

Sebenarnya Gemaya tidak perlu berbalik untuk mengetahui pemilik suara yang menyapanya itu. Jelas, ia hafal di luar kepala.

Suara tengil Jekson, sahabatnya dari SMA.

Berniat kabur dari sana, Gemaya membuka pintu kamarnya perlahan. Membuat sedikit celah yang menampakkan suasana di luar kamar.

Sial, banyak anak kos yang lagi makan siang sambil nonton TV.

Dengan berat hati, pintu kamarnya ditutup lagi. Posisinya serba salah. Maju jadi santapan banyak predator, mundur ketangkap basah.

Mau balik badan, Jekson sudah siap menyergap. Mau ke luar kamar, makin banyak pula yang akan memangsanya.

"Lo siapa, sih?"

Tanpa terduga, Jekson tiba-tiba menarik baju Gemaya sampai posisi keduanya saling berhadapan.

"Astaga!" Jekson terlonjak kaget. Kakinya terseret mundur beberapa langkah, sebelum keseimbangannya hilang. Ia tersungkur dengan posisi pantat yang lebih dulu mendarat mulus ke lantai.

Sambil mengibas-ngibaskan kepala,  Jackson menggumam sendiri.

"Nggak..nggak mungkin. Gue pasti cuma berimajinasi." Diacung-acungkan telunjuknya yang gemetar ke wajah Gemaya.

Tak tahu harus menjelaskan dari mana dan dengan cara apa, Gemaya hanya bisa menghembuskan napas berat.

"Lo hantu, ya? Atau jelmaan Wewe Gombel?" Jekson mengulurkan tangannya ke belakang, mencari pegangan. "Pergi, lo!"

Detik berikutnya, Jekson terdiam. Mengamati dengan saksama sosok yang ada di depan matanya.

"Gem? Ini beneran lo?" tanyanya ragu-ragu. "Mukanya emang mirip Gemaya, tapi dari ujung rambut sampe kaki bukan lo banget."

Gemaya menarik napas dalam-dalam lalu dihembuskan kasar.

Rasanya sungguh berat ketika ia harus melangkah maju mendekati Jekson lalu duduk bersebelahan dengan sahabatnya itu.

Untuk dapat benar-benar duduk saja, Gemaya harus menahan napas juga tagar tubuhnya tidak jatuh ke lantai.

"Ini gue... Sahabat lo.." Gemaya berkata dengan hati-hati, tidak ingin membuat Jekson semakin syok.

"Ini gue Gemaya, Jek." Mulai kesal, suaranya dinaikkan satu oktaf. "Sekarang, gue bener-bener jadi Gembul, sama kayak nama belakang gue, Gembulan."

Tatapan Gemaya tertunduk ke lantai. Ada secuil perasaan bersalah yang menyusup di dadanya.

Jujur, selama ini ia mungkin terlalu sering pamer dan membangga-banggakan tubuhnya sendiri. Seolah ingin seluruh penjuru dunia tahu, walau ia makan banyak, tetap saja tubuhnya ramping.

Namun sekarang dunianya berbalik. Ia jadi tahu bagaimana susahnya bergerak, berjalan, bahkan bernapas pun terasa berat dengan postur tubuhnya sekarang.

"Gimana bisa, Gem?" Jekson menatapnya tak percaya. "Kenapa jadi kayak gini? Nggak mungkin dalam waktu singkat, berat badan lo naik drastis, kan?"

Gemaya bungkam, tak tahu harus menjawab apa. Ia pun masih bingung dengan transformasi yang dialaminya beberapa waktu ini.

"Terus gimana caranya lo bisa balik ke badan lo yang biasanya?" Belum terjawab pertanyaannya, Jekson tiba-tiba tersadar.

"Jangan-jangan kemarin itu, pas lo minta gue jemput di toilet FBS, terus sepatu lo haknya patah itu gara-gara..."

GEMAYA (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now