PART 40 : TEGAR

2.7K 656 930
                                    

Minna-san! Gemaya back!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Minna-san! Gemaya back!

Aku menepati janji. 

Selamat datang di dunia fantasi StoRisma! aku mulai menemukan celah yang tepat untuk menyambung kedua alur ini. Antara alur wp dan alur novel.

Kalau komennya nembus 500, aku janji bakal up lagi, Hyung :p.
Jangan lupa masukin perpus juga Hyuuung

Makin semangat ngerevisinya biar bisa cepet update juga!

JADI SPAM AJAAAA, JEBOLKAN KOMENNYA! MARI SENAM JARI CUYYY!

(Kalo ada yang lupa episode sebelumnya, jadi GEMAYA ini ngasih nomer telepon Rose dan bilang ke Dewangga kalo itu nomernya Gembulan. Sampe sekarang Dewangga masih nggak nyadar kalo diboongin GEMAYA.
Nah, Si Marcel, kakak tiri Dewangga, kayaknya tahu sesuatu nih.)

Happy reading!

***

"Oh, nunggu balesan dari Gembulan?"

Suara dari sisi kirinya membuat Dewangga cepat-cepat menyambar ponselnya sebelum keduluan Marcel. Kakak laki-lakinya itu sejak tadi memperhatikan Dewangga dari pintu, namun ia tidak menyadarinya. Sampai akhirnya Marcel masuk dan mendapat celah mengintip isi chat di ponsel Dewangga.

"Dia bener-bener sibuk atau emang nggak mau bales chat lo, Dew?" Marcel mulai menggoda Dewangga.

Dewangga mendengkus tak terima. "Di dunia ini, cuma dia orang paling jujur dan apa adanya."

"Oh, ya?" Marcel mendengkus geli. "Gimana kalo ternyata, orang yang bener-bener lo percaya itu, adalah seorang pengkhianat."

Tiba-tiba Dewangga bangkit, mencengkeram kerah kemeja Marcel, lalu menyeretnya sampai ke ujung ruangan. Lelaki itu tak pernah mengira jika Dewangga akan semurka ini. Sejak keduanya tinggal seatap, Marcel selalu mencari cara agar keduanya dapat benar-benar hidup sebagai saudara. Namun caranya salah. Dan malah membuat hubungannya dengan saudara tirinya itu semakin buruk.

"Jangan asal ngomong, ya," ancam Dewangga. Semakin menekan kepalan tangannya ke dagu Marcel. "Sekali lagi lo jelek-jelekin Gembulan –"

"Gimana kalo ternyata gue punya bukti?" tantang Marcel, membungkam mulut Dewangga. "Bukti kalo emang selama ini dia udah bohongin lo..." lanjutnya sembari penuh kemenangan.

"Bukti apa?" tanya Dewangga, berusaha tetap tenang agar tak terpancing.

"Bukti kalo ...." Marcel sengaja menggantung ucapannya. "Kalo gue cuma ngerjain lo! hahahahaha. Lo suka banget sama dia? Ampe pucet gitu!"

Dewangga menyambar bantal dari ranjangnya lalu melemparnya kencang ke arah pintu. Tepat sasaran! Marcel nyaris terjungkal begitu lesatan bantal itu mengenai kepalanya.

"Mampus! Lain kali gue bikin lo gegar otak ringan, Bang," gumamnya sadis.

Dewangga kembali merebahkan tubuhnya ke ranjang. Bermain ponsel sembari mendengarkan musik yang menyala keras dari speakernya. Lalu tiba-tiba muncul notifikasi masuk di what's appnya. Saking kagetnya, lelaki itu nyaris menjatuhkan ponselnya dari ranjang.

GEMAYA (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now